Skip to main content

Tomb Raider

Tomb Raider
Tomb Raider

Bertahun-tahun yang lalu, banyak orang ketakutan jika mereka tidak sengaja terkubur hidup-hidup. Akhirnya, peti mati dibuat dengan lubang di atasnya. Lalu, peti mati tersebut dihubungkan dengan pipa tembaga sepanjang enam kaki. Sebuah lonceng digantung di atas nisan yang diikat dengan pipa tembaga tadi. Lonceng itu terhubung pada peti mati di bawah tanah.

Jika seseorang secara tidak sengaja dikubur padahal sebenarnya ia belum mati, ia bisa bernapas melalui pipa tembaga. Lalu, ia bisa membunyikan lonceng untuk memberitahu penggali kubur bahwa ia masih hidup.

Di sebuah kota kecil di Amerika Serikat, seorang penggali kubur mendengar suara lonceng pada malam hari. Ia terbiasa mendengar lonceng yang berbunyi dari halaman pemakaman. Kadangkala, itu hanya anak-anak yang mencoba mengerjainya. Pada lain waktu, itu hanya angin saja. Saat ini, ia dikejutkan dengan mengetahui bahwa suara lonceng itu akibat dari tarikan yang berasal jauh dari dalam tanah.

Si penggali kubur memasang telinganya ke atas pipa tembaga untuk mendengarkan. Ia mendengar suara samar-samar dari bawah yang memohon dengan sangat agar dikeluarkan dari dalam kubur.

Si laki-laki melihat nama yang tertulis di atas nisan

Ia bertanya, "Apakah kau Sarah Bannon?"

"Ya!" teriak suara dari bawah makam.

"Apakah kau lahir pada tanggal 17 September 1807?" tanya si penggali kubur.

"Ya!" kata suara dari bawah kubur lagi.

"Batu nisan ini menyatakan bahwa kau mati pada tanggal 20 Februari 1858."

"Tidak, aku belum mati," tangisnya. "Aku masih hidup. Mereka membuat kesalahan! Gali aku, kumohon padamu."

Si penggali kubur melepas lonceng dari pipa tembaga agar tidak lagi berbunyi. Ia lalu menutup ujung pipa tembaga dengan tanah.

"Maaf, Nyonya," katanya. "Sekarang tahun 1959. Siapa pun kau yang ada di bawah sana, kau benar-benar tidak lagi hidup!"

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...