Black Coffee |
Ayah dan ibu sedang bersiap untuk makan malam di luar. Mereka ingin menikmati malam tersebut dengan tenang. Jadi, mereka menelepon seorang gadis untuk mengasuh bayi mereka.
Gadis itu keluar ke teras untuk mengucapkan perpisahan pada kedua orang tua si bayi. Ia meyakinkan mereka bahwa bayi mereka akan baik-baik saja. Ia juga mengatakan agar mereka menikmati makan malam.
Saat si gadis kembali ke dalam rumah, ia mendapati si bayi sedang tertidur dengan tenang di dalam boks bayi. Si gadis menuruni tangga dengan monitor bayi di tangannya. Ia lalu menonton televisi.
Tiba-tiba, ada suara bantingan yang keras. Monitor bayi yang dipegang si gadis mendadak mati. Gadis itu kaget.
"Apa yang terjadi?" katanya terengah-engah.
Tetapi, telepon berdering hingga ia segera mengangkatnya. Ia berdo'a itu bukan orang tua si bayi.
"Halo?" kata gadis itu dengan suara tenang.
Tapi, sebuah suara asing menjawabnya, "Kopi hitam! Kopi hitam! Aku ada di kamar tidur! Aku dapat bayinya..."
Si gadis berlari menaiki tangga untuk menemukan si bayi terbangun, tapi ia terbungkus syal berwarna hitam. Gadis itu membebaskan si bayi dan berlari lagi menuruni tangga. Ia menaruh bayi tersebut di dapur, lalu berlari ke toilet untuk bernapas sejenak.
Tapi, telepon berdering lagi. Gadis itu menjawabnya.
"Kopi hitam, kopi hitam, aku di dapur, aku dapat bayinya..."
Si gadis berlari ke dapur untuk menemukan si bayi mengenakan rambut palsu berwarna merah menyala. Ia melepas rambut palsu itu dari si bayi. Lalu, ia meletakkan bayi tersebut di loteng. Kemudian, ia memutuskan sambungan telepon.
Lalu, telepon genggamnya berdering...
"Kopi hitam! Kopi hitam! Aku di loteng! Aku dapat bayinya..."
Si gadis menjerit. Ia menaruh si bayi di kebun di luar. Telepon genggamnya berbunyi lagi.
"Kopi hitam! Kopi hitam! Aku di kebun! Aku telah membunuh bayinya..."
Si gadis berlari keluar untuk menemukan daging berkilauan yang berantakan di bawah lampu jalan. Tiba-tiba, ia mendengar seseorang tertawa di belakangnya. Gadis itu lalu menoleh...
Si bayi sedang duduk di ambang jendela sambil mengenakan syal hitam dan rambut palsu berwarna merah. Ia tertawa dengan keras. Kemudian, si gadis merasakan sesuatu yang tajam di punggungnya. Darah muncrat dari tubuhnya. Si bayi melompat pada si gadis dan mulai menyobek tenggorokan gadis tersebut, membuatnya menjerit dan menjerit.
Saat orang tua si bayi sampai di rumah, mereka melihat si bayi sedang memakan pengasuhnya.
Si ayah berkata, "Oh tidak! Jangan lagi!"
No comments:
Post a Comment
Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat