Wednesday, October 11, 2017
Old Lady - Wanita Tua
Seorang polisi duduk di sofa dengan pena dan buku catatan di tangannya. Wanita tua datang membawa secangkir teh dan meletakkanya di atas meja di depannya.
"Sebelum Anda membawa saya ke kantor polisi, mungkin saya sebaiknya memberitahu Anda mengapa saya melakukannya, Petugas," kata si wanita tua. "Sebenarnya, saya melakukannya supaya ada teman. Sangat sepi kalau Anda seorang wanita tua. Orang muda tidak pernah mau menghabiskan waktunya bersama saya. Saya senang walaupun cuma diajak duduk untuk mengobrol."
Si polisi menatap tenang pada wanita tua itu.
"Nyonya Ordway yang pertama," kata wanita tua setelah ia duduk dengan nyaman di kursi berlengan. "Saya ingat karena seperti baru kemarin terjadi. Ia datang ke rumah saya untuk menjual produk kecantikan. Saya mengundangnya masuk dan membuatkannya secangkir teh. Saya lantas pergi ke dapur untuk mengasah kapak. Kemudian, saat ia agak curiga, saya mengendap-endap di belakangnya dan memenggal kepalanya."
"Selanjutnya adalah Tuan Bilgeman. Ia adalah seorang tukang ledeng. Ia datang untuk membetulkan pipa yang bocor. Sementara ia istirahat dari pekerjaannya, saya membuatkannya teh. Kemudian, saya mengambil kapak dari belakang sofa dan memotong kepalanya juga."
"Yang ketiga adalah seorang loper koran. Si kecil Jimmy Watkins. Saya menyuruhnya masuk, sedangkan saya mencari dompet. Ia tidak minum teh, jadi saya memberinya sepiring cookies. Anak-anak tak bisa menolak kue. Sementara ia mengunyah kue, saya mulai memenggal kepalanya dengan kapak."
"Saya menyimpan semua kepala itu dan menempatkan mereka di tempat mantel. Saya berbicara dengan mereka, siang dan malam hari. Saya bercakap-cakap dengan mereka. Hal ini bisa mengobati kesepian. Satu-satunya masalah adalah apa yang harus saya lakukan terhadap tubuh mereka. Saya tidak bisa menyimpannya karena ribet. Jadi, saya punya solusi yang cemerlang."
"Apa yang saya lakukan? Cukup sederhana. Saya menyimpan satu mayat, kemudian menggunakannya untuk semua kepala mereka. Saat saya merasa bosan bicara dengan salah satu dari mereka, saya akan mengambil kepalanya kemudian mengembalikannya ke gantungan mantel. Lalu saya letakkan kepala yang lain pada mayat tersebut. Bukankah ini ide yang bagus?"
Si polisi tak menjawab.
"Well, saya sedikit bosan dengan percakapan kita, Petugas," kata wanita tua sambil tertawa kecil.
Ia berdiri, kemudian mengambil kepala milik polisi dan mengembalikannya ke gantungan mantel. Lalu, ia mengambil kepala wanita penjual produk kecantikan dan menaruhnya di atas mayat.
"Oh, selamat siang, Nyonya Ordway," katanya. "Senang bertemu denganmu lagi. Bagaimana kabarmu?"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat