Corpse

Lucy sering menangis di kala ia bermain ditaman rumah kami. Ya, wajar saja ia sering menangis, usianya kan baru jalan 2 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, akupun mulai curiga terhadap perilaku lucy yang mulai menunjukkan perilaku ketakutan dan khawatir.

Suatu ketika, lucy kembali menangis dengan tangannya yang menunjuk ke arah semak semak. Aku heran ada apa di balik semak semak itu, akupun lekas menghampiri semak semak itu dan terlihatlah Pemandangan yang Mengerikan.

Terdapat sesosok mayat dengan mata  terbelalak dan mengeluarkan bau yang membusuk. Aku teriak sejadi jadinya Sehingga suamiku datang menghampiriku..

"Ada apa istriku, apa yang kau lihat?"

Melihat ke datangan suamiku itu, dengan sigap aku memenggal kepalanya dengan kapak yang ada di sampingku, akupun lega...

"Maaf kan aku sayang, kau sudah melihat mayat ini, aku tak mau di penjara!!" tak terasa air mata ku menetes.