I'm Not Dead |
Jenkins si tua sedang sakit parah, tapi ia tetap memberitahu semua orang bahwa ia baik-baik saja. Istrinya sangat khawatir sehingga ia mengirim Jenkins ke dokter.
Saat dokter sampai dan mencoba memeriksanya, Jenkins tua mengeluh sambil berkata, "Tidak ada yang salah denganku!"
"Tapi kau sedang sekarat!" kata si dokter.
"Itu tidak benar!" kata Jenkins tua.
"Jantungmu tidak berdenyut," kata si dokter.
"Aku belum mati," kata Jenkins tua sambil mendorong dokter keluar dari rumahnya.
Hari berikutnya, Jenkins tua meninggal dunia. Istrinya memanggil pengurus pemakaman. Saat ia sampai, ia membaringkan si laki-laki tua ke dalam sebuah peti mati. Kemudian, ia menyetir menuju gereja. Mereka mengadakan upacara pemakaman. Akhirnya, mereka membawa Jenkins tua ke pemakaman lalu menguburnya.
Pagi berikutnya, seorang polisi sedang berjalan pulang ke rumah setelah bekerja. Saat ia lewat pemakaman, ia melihat Jenkins tua sedang duduk di atas pembatas tembok.
"Kupikir kau telah meninggal dunia," kata si polisi.
"Aku belum mati!" balas Jenkins tua.
Si polisi berjalan melewati Jenkins tua menuju rumah milik lelaki tua tersebut. Lalu katanya, "Suamimu sedang duduk di pemakaman. Ia mengatakan dirinya belum meninggal!"
"Oh, jangan hiraukan dia," kata si wanita tua. "Ia sudah meninggal."
Hari berikutnya, seorang pemilik toko sedang berjalan pulang ke rumah setelah bekerja. Saat ia melewati pemakamam, ia melihat Jenkins tua sedang duduk di atas pembatas tembok.
"Apakah ini kau?" tanya si pemilik toko.
"Ya, ini aku," balas Jenkins tua
"Aku dengar kau sedang sakit," kata pemilik toko.
"Begitulah," balas Jenkins tua.
"Lalu kudengar kau meninggal dunia," kata si penjaga toko.
"Aku belum mati!" balas Jenkins tua.
"Bukankah mereka telah menguburmu kemarin?" tanya si pemilik toko.
"Apakah aku terlihat terkubur?" kata Jenkins tua.
"Tidak sih," kata pemilik toko yang berjalan pergi sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Hari berikutnya, seorang tukang pos sedang mengendarai sepedanya melewati halaman pemakaman saat ia melihat Jenkins tua sedang duduk di tembok pembatas.
"Ada berita apa?" tanya Jenkins tua.
"Tidak ada banyak berita," kata si tukang pos. "Kecuali aku mendengar Jenkins tua meninggal dunia."
"Itu tidak benar!" kata Jenkins tua.
"Bagaimana kau tahu?" tanya tukang pos.
"Karena akulah Jenkins tua," balasnya. "Aku belum mati!"
"Oh!" kata tukang pos sambil mengayuh sepedanya menjauh dari pemakaman secepat yang ia bisa.
Ia tidak berhenti mengayuh sepedanya sampai tiba di bar terdekat. Ia memarkir sepedanya, lari masuk ke bar, dan berkata, "Ada seorang laki-laki tua yang duduk di dinding makam. Ia mengaku sebagai Jenkins tua!"
"Itu tidak benar," kata pemilik bar.
"Mengapa tidak?" tanya si tukang pos.
"Karena Jenkins tua sudah mati," kata pemilik bar.
"Well," kata si tukang pos. "Mungkin seseorang harus memberitahunya!"
Kejadian ini terjadi selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan berikutnya. Penduduk di kota tersebut mulai khawatir. Semua orang tahu jika Jenkins tua telah mati... Semuanya, kecuali Jenkins tua itu sendiri.
Ia hanya duduk di atas dinding pemakaman, hari demi hari, berkata, "Aku belum mati!"
Ia akan sangat marah jika ada seseorang yang menentang dirinya.
Penduduk kota akhirnya melakukan pertemuan dan memutuskan mereka harus menyelenggarakan upacara pemakaman lagi. Mereka menggali lubang di pemakaman dan menaruh nisan lain. Tulisannya berbunyi:
"Di sini terbaring tubuh Jenkins tua. Lahir 1901 - Meninggal 2001."
Saat Jenkins tua membaca tulisan di atas nisan, ia tidak bisa mempercayai penglihatannya. Ia membacanya tiga atau empat kali.
Setelah keheningan yang panjang, ia berkata, "Well, mungkin ini benar... Mungkin aku sudah mati."
Sambil bilang begitu, ia melompat ke nisan, mengubah dirinya sendiri menjadi debu. Ia tidak lagi terlihat sejak saat itu.
No comments:
Post a Comment
Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat