Friday, October 13, 2017

Tell Me My Future

Tell Me My Future

Ada seorang wanita muda yang memutuskan untuk mengunjungi tukang ramal karena ia penasaran tentang rahasia hidupnya. Walaupun ia tidak terlalu percaya pada tukang ramal, ia berpikir mungkin saja menyenangkan jika ia mendengar cerita masa depannya.

Ia tiba di rumah tukang ramal dan disapa oleh seorang wanita tua yang memakai selendang seperti gombal. Si tukang ramal mengantarkannya masuk ke dalam dan memimpinnya menyusuri lorong ke dalam ruangan yang gelap. Mereka duduk berhadap-hadapan di depan sebuah meja.

"Benarkah kau bisa memberitahu masa depanku?" tanya si wanita.

"Tentu saja," jawab si tukang ramal. "Hanya dengan menunjukkan telapak tanganmu."

Si wanita mengangsurkan lengannya dan ahli ramal memeriksanya dari dekat, mengerutkan dahi untuk berkonsentrasi. Ada kesunyian yang panjang sampai si wanita menjadi tidak nyaman. Tiba-tiba, wajah tukang ramal berubah menjadi sangat pucat. Ia menatap wanita itu dengan tatapan yang aneh.

"Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya wanita itu dengan cemas.

Si tukang ramal menolak untuk menjawab pertanyaan apa pun. Ia memberitahu si wanita bahwa hal itu sudah terlambat. Ia harus pulang ke rumah. Ia juga tidak perlu membayar ongkos untuk membaca telapak tangan. Si wanita menjadi cemas dan mulai bertanya-tanya, tetapi bagaimana pun ia memohon, si tukang ramal tidak mau mengatakan sepatah kata pun. Si wanita tetap menuntut, tapi tukang ramal tetap menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa sesi ramal telah berakhir.
Akhirnya, saat si wanita muda mulai marah, si tukang ramal menjadi kasihan. Ia mengambil pena dan kertas, kemudian menuliskan sesuatu. Lalu, ia melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam amplop. Ia menyerahkannya pada wanita muda tersebut.
"Jangan baca ini sampai kau pulang ke rumah malam ini," katanya.

Wanita itu merampas amplop tersebut, kemudian menyimpannya ke dalam saku. Ia berterima kasih pada si tukang ramal dan membayar layanannya. Mereka mengatakan kata-kata perpisahan. Si wanita pergi, berpikir tentang catatan misterius dan penasaran apa kemungkinan isinya.

Saat si wanita menyeberang jalan, ia masih berpikir keras. Ia tidak melihat kemana ia pergi dan berjalan lurus menuju sebuah mobil. Kendaraan itu menghantamnya, membuatnya melayang ke udara seperti boneka kain. Tubuhnya yang patah melambung ke jalan, akhirnya ia rubuh tanpa bergerak.

Polisi tiba dan mengumumkan wanita malang itu tewas saat itu juga. Saat mereka memeriksa sakunya untuk mencari identitas, seorang petugas mendapati sebuah amplop. Ia membukanya. Catatan di dalamnya berisi lima kata: Kau tidak punya masa depan.

No comments:

Post a Comment

Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat