Skip to main content

Tell Me My Future

Tell Me My Future

Ada seorang wanita muda yang memutuskan untuk mengunjungi tukang ramal karena ia penasaran tentang rahasia hidupnya. Walaupun ia tidak terlalu percaya pada tukang ramal, ia berpikir mungkin saja menyenangkan jika ia mendengar cerita masa depannya.

Ia tiba di rumah tukang ramal dan disapa oleh seorang wanita tua yang memakai selendang seperti gombal. Si tukang ramal mengantarkannya masuk ke dalam dan memimpinnya menyusuri lorong ke dalam ruangan yang gelap. Mereka duduk berhadap-hadapan di depan sebuah meja.

"Benarkah kau bisa memberitahu masa depanku?" tanya si wanita.

"Tentu saja," jawab si tukang ramal. "Hanya dengan menunjukkan telapak tanganmu."

Si wanita mengangsurkan lengannya dan ahli ramal memeriksanya dari dekat, mengerutkan dahi untuk berkonsentrasi. Ada kesunyian yang panjang sampai si wanita menjadi tidak nyaman. Tiba-tiba, wajah tukang ramal berubah menjadi sangat pucat. Ia menatap wanita itu dengan tatapan yang aneh.

"Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya wanita itu dengan cemas.

Si tukang ramal menolak untuk menjawab pertanyaan apa pun. Ia memberitahu si wanita bahwa hal itu sudah terlambat. Ia harus pulang ke rumah. Ia juga tidak perlu membayar ongkos untuk membaca telapak tangan. Si wanita menjadi cemas dan mulai bertanya-tanya, tetapi bagaimana pun ia memohon, si tukang ramal tidak mau mengatakan sepatah kata pun. Si wanita tetap menuntut, tapi tukang ramal tetap menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa sesi ramal telah berakhir.
Akhirnya, saat si wanita muda mulai marah, si tukang ramal menjadi kasihan. Ia mengambil pena dan kertas, kemudian menuliskan sesuatu. Lalu, ia melipat kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam amplop. Ia menyerahkannya pada wanita muda tersebut.
"Jangan baca ini sampai kau pulang ke rumah malam ini," katanya.

Wanita itu merampas amplop tersebut, kemudian menyimpannya ke dalam saku. Ia berterima kasih pada si tukang ramal dan membayar layanannya. Mereka mengatakan kata-kata perpisahan. Si wanita pergi, berpikir tentang catatan misterius dan penasaran apa kemungkinan isinya.

Saat si wanita menyeberang jalan, ia masih berpikir keras. Ia tidak melihat kemana ia pergi dan berjalan lurus menuju sebuah mobil. Kendaraan itu menghantamnya, membuatnya melayang ke udara seperti boneka kain. Tubuhnya yang patah melambung ke jalan, akhirnya ia rubuh tanpa bergerak.

Polisi tiba dan mengumumkan wanita malang itu tewas saat itu juga. Saat mereka memeriksa sakunya untuk mencari identitas, seorang petugas mendapati sebuah amplop. Ia membukanya. Catatan di dalamnya berisi lima kata: Kau tidak punya masa depan.

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...