Skip to main content

My uncle is psychopath - bagian 3 (FINAL)

Ternyata aku tetap di kurung di toilet.

Kemudian uncle membuka pintu rumah kami. Dan dad pun terkejut dengan memeluk bryan. Dad pun menggandeng tangan bryan dan bergegas pergi menuju mobil, tapi mereka telat bryan di tembak oleh uncle, dan dad ditusuk dari belakang dengan pisau dapur. Mereka pun tewas di tangan uncle, aku sempat menangis di dalam toilet.

Dan mungkin uncle mendengar tangisan ku di dalam toilet. Aku menahan nafas ku ataupun tidak mengeluarkan bunyi. Tapi uncle tetap menuju ke toilet, aku pun mengeluarkan keringat dingin di tubuhku. Dan grandma datang dan memukul uncle dengan tongkatnya, dia pun pingsan di depan toilet. Grandma menyuruhku untuk pergi dengan perut yang mengeluarkan darah dan nampak lemas. Aku pun pergi, belum sempat aku pamit ke grandma tapi grandma sudah terbaring di depan pintu rumah. Akupun mengucapkan selamat jalan kepada grandma.

Dad. Mom. Dan bryan. Sambil menangis. Dan bergegas lari agar tidak ke tahuan uncle. Ketika aku berlari aku melihat ke belakang dan ternyata uncle mengejar ku dengan membawa pisau daging yang sangat besar. Aku trus berlari sampai di hutan lebat nan horror itu. Uncle nggak henti2 nya mengejarku, dengan senyumannya yang menyeringai. Ketika aku sampai di tengah hutan aku melihat ke atas, dan betapa terkejut nya aku. Aku melihat aunt mony dan chris yang di gantung di atas ranting pohon. Dan bersimbah darah.

Uncle sepertinya bersiap akan membunuhku dengan pisau daging yang ia bawa. Dia semakin mendekat. Mendekat. Mendekat.. pada ku. Akupun menutup mata ku dan mendengar tawa uncle yang sangat kejam. Tak lama kemudian aku mendengar bunyi tembakan, dan tawa uncle tak terdengar lagi di telingaku. Akupun membuka mata ku, dan ternyata uncle tewas di tembak oleh polisi. Tapi siapa yang memanggil polisi?.

Dan ternyata Aku di selamatkan oleh  kakek tua yang menempati rumah uncle dan keluarganya dulu dia yang memanggil polisi. Dan aku berterimakasih pada kakek itu serta polisi yang menyelamatkan ku. Dan itu pun menjadi sejarah paling tragis di kota ku.

-END-

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...