Tuesday, October 17, 2017

Wet Pants

Beberapa tahun yang lalu, aku menjadi seorang pemandu kemah. Setiap perayaan Halloween, kami akan memandu kelompok-kelompok anak kecil untuk piknik di dekat Danau Arrowhead. Setelah kami selesai memasang tenda, kami selalu membuat api unggun di pinggir danau. Kami lalu duduk melingkar sambil berbagi cerita seram.

Anak-anak itu terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berumur antara 12 sampai 14 tahun. Aku tidak bisa membayangkan mimpi buruk yang membawaku pada seorang anak laki-laki yang istimewa.

Salah satu anak mulai menceritakan sebuah cerita seram tentang pembunuh gila yang membawa pisau besar sambil berkeliling untuk mengintai orang-orang yang berkemah. Saat ia menceritakan cerita menyeramkan tersebut, semua orang saling duduk berdempetan. Satu per satu seluruh tokoh dalam ceritanya menjadi korban si orang gila dengan pisau besar tersebut.

Saat cerita sampai pada bagian yang paling menyeramkan, anak lelaki yang menceritakan cerita itu mendadak berteriak dengan keras. Keheningan pecah ketika semua orang ikut menjerit. Kemudian, si anak lelaki menyadari bahwa semua orang berhasil ia bodohi. Akhirnya, semuanya tertawa.

Namun demikian, salah satu anak lelaki mendadak melompat dari tempat duduknya. Ia mulai berlari ke arah kegelapan. Karena aku seorang pemandu, maka aku harus mengejarnya. Aku berteriak padanya saat ia berlari kencang ke arah danau. Kupikir ia akan berhenti di pinggir air, tapi ternyata tidak.

Aku melihat ia menceburkan diri ke dalam danau.

Aku hanya bisa berteriak, "Hentikan!"

Dalam kegelapan, aku cepat-cepat berlari ke arah dimana ia menceburkan diri. Anak-anak yang lain melihat dengan terkejut saat aku menyelam untuk menyelamatkannya. Air danau hanya setinggi empat kaki, tapi saat itu merupakan musim dingin. Aku menyambar kerahnya, lalu menariknya dari dalam air.

Ia basah kuyup dari kepala sampai ujung kaki. Seseorang membawakan selimut, lalu menyelimuti sekujur tubuhnya. Kemudian, kami berjalan kembali ke perkemahan. Saat ia telah duduk, aku ikut duduk di sebelahnya agar bisa berbicara padanya. Aku ingin tahu mengapa ia sangat ketakutan oleh cerita itu.

Ia berkata bahwa ia tidak ketakutan oleh cerita tersebut. Tapi, si tukang cerita yang mendadak berteriak membuatnya kehilangan kendali. Ia tidak sengaja pipis di celana. Ia tidak ingin merasa malu di depan semua orang. Berpikir cepat, ia lari lalu menceburkan dirinya ke dalam danau untuk menyembunyikan celananya yang basah.
***

No comments:

Post a Comment

Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat