Skip to main content

Chicken Dinner

Chicken Dinner

Suatu malam, seorang ayah dan ibu diundang ke sebuah pesta. Mereka tidak bisa menghubungi pengasuh bayi yang biasanya. Jadi mereka memutuskan untuk meminta tetangga, seorang wanita tua, untuk menjaga bayi laki-laki mereka yang berumur enam bulan. Wanita tua itu berkata ia akan senang membantu mereka.

Mereka memberitahunya bahwa mereka harus pergi pukul delapan malam. Tetapi ketika waktunya datang, wanita tua itu masih belum muncul. Sang suami menelepon dan bertanya padanya apa yang membuatnya lama.

"Oh, aku minta maaf," kata sang wanita tua. "Aku lupa. Aku akan datang sekarang."

Saat sang wanita tua sampai di depan pintu, si ibu dan ayah sudah siap di mobil mereka. Mereka memberikan instruksi pada wanita tua untuk menaruh bayi itu di tempat tidur pukul sembilan malam dan menaruh seekor ayam di oven sehingga matang untuk makan malam hari berikutnya.

Ketika pasangan itu berada di tempat pesta, si ibu memutuskan untuk menelepon ke rumah dan mengecek pengasuh bayi. Saat si wanita tua menjawab telepon, si ibu menanyakan apakah ia sudah menaruh si bayi di tempat tidur atau belum.

"Oh, aku minta maaf," kata si wanita tua. "Aku lupa. Aku akan melakukannya sekarang."

"Dan apakah kau sudah menaruh ayam di panggangan?" tanya si ibu.

"Oh, aku minta maaf," kata si wanita tua. "Aku lupa tentang itu juga. Aku akan melakukannya sekarang."

Sang ibu hanya memutar bola matanya dan menaruh kembali telepon. Ia tidak bisa benar-benar mengeluh karena wanita tua itu mengasuh bayinya tanpa bayaran.

Setelah pesta, si ibu dan ayah mengemudikan mobil kembali ke rumah. Saat mereka membuka pintu depan, si wanita tua di sana menyapa mereka. Mereka berterima kasih pada wanita tua itu dan ia pulang ke rumah. Si ibu memutuskan untuk naik ke lantai atas guna memeriksa bayinya. Tetapi saat ia berjalan ke arah kamar bayinya, ia terkejut melihat seekor ayam yang belum dimasak terbaring di tempat tidur bayi.

Di bawah, sang suami mencium asap dari dapur. Ia membuka panggangan dan berteriak ke atas pada istrinya, "Kau tak kan percaya ini, Sayang! Wanita tua pelupa itu pergi dan membakar ayam kita!"

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...