Skip to main content

I said, SMILE!!!

Saat itu tanggal 2 Januari pukul 2:04 pagi. Aku terbangun karena suara ketukan pintu. 1 ketukan setiap 3 detik. Aku memakai sandalku dan berjalan menuruni tangga. Saat aku menuruni tangga, ketukan itu semakin cepat, hampir seperti detak jantung. Ketika aku sampai di depan pintu, ketukannya berhenti. Ku buka pintu dan melihat keluar, tetapi tak ada siapapun.

Kemudian aku kembali ke kamar dan melanjutkan tidur, berpikir bahwa itu hanya bocah-bocah nakal yang sedang iseng. Pukul 4:21 pagi aku terbangun karena suara pintu yang terbanting dengan kerasnya. Aku mendadak reflek meloncat dan ketakutan. Ku melihat kearah salah satu jendelaku yang beku dan menemukan kata "Senyum" tertulis di kacanya. Aku langsung mengambil ponselku dan hendak memanggil 911, tetapi tiba-tiba aku menerima pesan yang tertulis,

"Aku sudah bilang tersenyumlah!".

Jantungku berdegup kencang dan berlari keluar rumah.

Dengan cepat aku melangkah dan mengetuk pintu rumah tetanggaku yang berseberangan di depan rumahku. Mereka membuka pintu dan melihatku sangat pucat ketakutan. Mereka pun memanggil polisi. Tepat pukul 5:42, Polisi datang dan segera memeriksa rumahku. Mereka bilang tak ada tanda-tanda/jejak apapun selain aku sendiri yang berada di rumah.

Tulisan yang berada di jendela menghilang, begitu pula di ponselku. Mereka bilang agar aku banyak beristirahat dan menasihati untuk pergi ke dokter spesialis masalah stress dan kegelisahan. Persetan dengan hal itu! Aku tahu bahwa semua itu adalah nyata.

Sore hari setelah menghabiskan hari di rumah tetanggaku, aku pulang ke rumah. Aku pergi ke kamar dan memasang sebuah kamera yang arahkan pada pintu kamar dan tempat tidurku. Kemudian ku set untuk merekam dan pergi tidur. Untunglah, aku tertidur pulas melewati malam. Meski begitu, aku penasaran dan memeriksa rekamanku. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat.

Pukul 3 pagi, sesuatu merangkak keluar dari bawah tempat tidurku. Sesuatu yang telanjang dan sangat kurus. Ia diam dan melihatku yang tertidur di tempat tidur hingga satu jam lebih, tak bergerak sama sekali.

Kemudian ia bergerak, merangkak menuju kamera hingga hanya terlihat wajahnya secara penuh. Ia benar-benar sangat pucat, memiliki mata hitam pekat, dengan senyum lebar di wajahnya. Ia memandang kamera selama 2 jam lebih, tak berkedip, hanya sekali-kali memutar kepalanya.

Setelah dua jam lebih, ia kemudian merangkak kearahku dan kembali ke bawah kasur. Aku mempercepat rekaman hingga aku terbangun dan memeriksa kamera.

Setelah video selesai aku terdiam kaku dan sangat ketakutan. Keringat dingin mengucur di sekujur tubuhku. Rekaman itu jelas memperlihatkan jika ia berada di bawah kasurku. Apapun itu, makhluk itu masih berada di bawah kasurku.

Bagaimana dengan bawah kasurmu?

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...