Thursday, October 19, 2017

Wheelchairs

Dont Forget to Share, Like & Comment.
Wheelchairs
Wheelchairs

Pada tahun 1984, ada seorang wanita tua yang tinggal sendirian di sebuah mansion berlantai dua. Si wanita lumpuh dari pinggang ke bawah, sehingga ia terpaksa memakai kursi roda. Ia benar-benar tidak bisa bergerak. Ia juga tidak bisa merawat dirinya sendiri. Sejak kematian suaminya, ia memiliki seorang perawat yang mengunjunginya setiap hari untuk membantunya beraktivitas.

Ada sesuatu yang membuatnya tambah kesulitan, yaitu kenyataan bahwa dua lantai di mansionnya hanya dihubungkan oleh sebuah tangga tua. Saat si wanita tua butuh pindah dari lantai satu ke lantai lainnya, si perawat harus mengangkatnya lalu membawa tubuhnya yang lemah seperti bayi, baik naik maupun turun tangga.

Suatu hari, polisi menerima panggilan dari seorang janda tua yang ketakutan. Ada sebuah pembunuhan. Karena saat itu tidak ada banyak unit polisi sedangkan pembunuhan telah terjadi, maka mereka hanya mengirim seorang detektif untuk memberikan laporan awal di tempat kejadian perkara.

Saat detektif tiba, ia menemukan si perawat terbaring di lantai dalam genangan darah. Lengan dan kakinya miring dalam posisi aneh. Tenggorokannya juga telah sobek. Si wanita tua duduk di kursi rodanya di atas tangga sambil menonton si detektif. Ia diam saja, terlihat sangat terkejut. Si detektif tidak segera mencurigai wanita tua karena ketidakmampuannya bergerak menaiki dan menuruni tangga. Juga karena ia terjebak di atas sana pada saat pembunuhan terjadi. Hal itu mirip dengan kematian suaminya beberapa tahun yang lalu. Laki-laki itu mati lemas dalam tidurnya saat berada di lantai bawah.

Si detektif memakai sarung tangan, lalu mengambil foto korban. Ia juga mengumpulkan bukti-bukti yang ada, kemudian menutup mayat si perawat sampai petugas koroner datang. Ia mencari ke setiap ruangan di lantai bawah untuk mencari petunjuk. Lalu, ia bertanya pada si wanita tua apakah ia boleh melihat ke lantai atas. Wanita tua itu bersikeras bahwa ia berada di lantai atas sepanjang waktu. Tapi si detektif tetap menaiki tangga sementara si wanita tua di atas kursi roda bergeser dengan ragu-ragu.

Dekat tangga, ada sebuah koridor sempit dengan tiga pintu yang tertutup. Si detektif memeriksa belakang setiap pintu, hanya ada ruangan kosong. Tidak ada apa pun. Di kamar mandi juga tidak ada apa-apa. Ia mulai gelisah saat melangkahkan kakinya secara perlahan-lahan ke kamar terakhir dimana si wanita tua biasa tidur. Ia membuka pintunya, segalanya tampak normal. Ada ranjang, lemari, dan meja tidur dengan lampu. Ia memeriksa setiap dinding dengan ketakutan. Bukan karena apa yang ia temukan, tapi apa yang tidak ia temukan yang membuatnya membeku di tempat. Ia pelan-pelan meraih pistol. Itu merupakan detail kecil yang mereka cari saat melakukan investigasi terhadap kasus kematian sang suami.
Tidak ada telepon di lantai atas.
Si detektif menarik keluar pistol dari sarungnya. Ia berlari terburu-buru ke arah koridor. Saat ia sampai di puncak tangga, ia hanya menemukan kursi roda yang kosong.
***

No comments:

Post a Comment

Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat