Skip to main content

Bill

Saat itu cuaca sedang dingin. Bob, Stanley, Jimmiy, dan aku (Tom) sedang masa liburan memutuskan untuk menginap di rumah Bill. Awalnya kami menikmati liburan ini. Namun karena cuaca sedang dingin kami hanya main di dalam rumah saja. Aku dan Bill adalah sahabat dekat sedangkan dengan yang lainnya kami juga bersahabat tetapi tidak terlalu akrab, mungkin karena rumah mereka terlalu jauh sehingga hanya saat berlibur kami berkomunikasi dengan mereka.

Pada malam itu diluar terjadi badai salju. Kami hanya berada dalam rumah dan duduk dekat perapian. "Diluar dingin sekali, aku bisa mati beku kalau begini" ujar Bob dengan bersungut sungut. "Kalau begitu kalian diam disini aku akan membuat susu panas serta sup, kalian pasti suka" kata Bill dengan ramah.

Kami merasakan keramahan Bill begitu hangat walaupun diluar sedang dingin. "Hey kawan apakah kalian tau rahasia Bill?" kataku dengan berbisik. "Apa? Kenapa dia sangat ramah" kata Stanley. "Dia pernah membunuh seseorang" ujarku kali ini lebih pelan. "Kau serius? Bagaimana ceritanya?" kata Bob terkejut. "Kau tau rumah kosong sebelah? Mereka bilang dulu penghuninya mati karena kecelakaan tapi itu salah" kataku masih dengan berbisik.

"Dia mati karena Bill membunuhnya, ia membunuhnya dengan menggunakan kapak. Ia memotong lidahnya lalu mengambil organ organ dalamnya" "Lalu kenapa polisi tidak menangkapnya?" "Bill mengubur mayatnya secara terpisah tetapi sebelumnya Bill membakarnya agar tidak dapat diotopsi" "Bagaimana kau tau Tom?" kata Jimmy gemetar. "Aku melihatnya sendiri dan itu sungguh nyata" Bisikku.

Ketika itu Bill keluar dari dapur dan tangan kanannya membawa pisau serta tangan kirinya membawa sup panas. "Wow kalian menikmati ceritaku ya sampai kalian tidak meminum susu panasnya, lihatlah sudah mulai dingin susunya" kata Bill. "Sejak kapan kau meletakkan susu itu?" kata Stanley. "Semenjak kalian asik mendengarkan ceritaku, ngomong ngomong kenapa kalian tidak tanya pada Tom kenapa aku membunuhnya?" kata Bill.

"Kenapa Tom?" ujar mereka bertiga serentak. Aku kaku tidak bisa berkata apa apa. "Ayolah Tom katakan saja" Kata Bill. "Bill tidak suka seseorang membicarakannya di belakangnya, itu sebabnya ia memotong lidah korban itu"

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...