Skip to main content

Sesame Seed

Ada seorang gadis muda Korea yang sangat tidak percaya diri dengan penampilannya. Ia akan melakukan apa saja untuk tetap menjaga penampilannya agar tetap terlihat muda dan cantik.
Suatu hari, ia mendengar tentang terapi kecantikan dengan cara alami dari temannya di sekolah. Temannya memberi tahunya bahwa terapi tersebut sangat baik untuk kulit, membuatnya tetap lembut dan halus.

Terapi tersebut menggunakan campuran biji wijen dalam bak air kemudian merendam campuran tersebut selama dua jam. Ketika sang gadis sampai di rumahnya sore itu, ia memutuskan untuk mencoba terapi tersebut.Ia mengisi bak airnya dengan air hangat dan menaburkan setoples biji wijen untuk mempercantik kulitnya.

Sudah lewat berjam-jam namun gadis tersebut tak juga keluar dari kamar mandi. Orang tuanya mulai cemas akan keadaan gadis tersebut. Tapi setiap kali ibunya mengetuk pintu dan menyuruh gadis tersebut keluar, jawaban sang gadis selalu sama,

"Tunggu sebentar... Tunggu sebentar..."

Akhirnya, sang ibu tak bisa menunggu lebih lama lagi dan berusaha membuka pintu kamar mandi tersebut secara paksa. Ketika sang ibu masuk ke kamar mandi, ia disambut oleh pemandangan yang luar biasa mengerikan.

Anaknya sedang duduk di pojokan dan tubuhnya tertutupi dengan bintik-bintik hitam. Biji-biji wijen tersebut merasuk ke dalam pori-pori kulit sang gadis. Ia pun berusaha mencungkil biji-biji tersebut dari kulitnya dengan tusuk gigi dengan tatapan ketakutan.

http://www.horrorcreepypastariddleindonesia.ga

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...