Skip to main content

Diet Pills

Diet Pills

Ada seorang wanita paruh baya yang sangat gemuk dan putus asa ingin menurunkan berat badannya. Ia telah mencoba bermacam-macam bentuk diet, tetapi tidak ada yang berhasil. Latihan tidak pernah ia lakukan karena ia terlalu malas dan tidak memiliki kemauan untuk mengurangi makan. Suatu hari, ia sedang membolak-balik majalah saat ia menemukan iklan pil diet.

"Dijamin kehilangan berat badan hanya dalam dua hari!" tulis iklan itu.

Perusahan tersebut menjual pil diet lewat internet, jadi wanita itu memutuskan memesan untuk persediaan selama sebulan.

Beberapa hari kemudian, ia menerima sebuah paket melalui pos. Saat ia membuka paket tersebut, ia terkejut melihat paket itu hanya berisi dua belas pil berukuran besar. Petunjuknya mengatakan ia harus meminum satu pil perbulan, dengan segelas air. Setelah itu, ia harus menghindari makan makanan pedas atau minuman beralkohol.

Wanita itu memasukkan pil diet tersebut ke dalam mulut dan menelannya. Beberapa hari kemudian, ia menyadari nafsu makannya benar-benar hilang. Ia tidak merasa lapar sama sekali dan walaupun ia tidak berolahraga, ia mulai kehilangan berat badan beberapa pond.

Hari ke hari, berat badannya semakin lama semakin berkurang. Tak perlu waktu lama, ia bisa mengagumi tubuh rampingnya yang baru di depan cermin. Ia berubah dari bentuk buah pear menjadi jam pasir.

Sayangnya, pil diet itu ternyata lebih efektif dari yang diperkirakan. Walaupun target berat badan idealnya sudah tercapai, ia terus menerus semakin kurus. Segera, ia merasa lelah dan lemah. Kemudian, ia terserang saki perut yang parah.

Rasa sakit itu akhirnya semakin menjadi-jadi sehingga ia memaksakan diri ke rumah sakit. Seorang dokter memeriksanya dan menjadi gelisah. Setelah melakukan pemeriksaan X-Ray dari perutnya, sang dokter menanyakan apakah wanita itu akhir-akhir ini memakan sesuatu yang aneh.

"Tidak," jawab sang wanita. "Aku tak makan apa pun sejak aku mulai minum pil diet..."

Sang dokter meminta untuk melihat botol pil tersebut. Ia memecahkan satu kapsul sampai membuka dan membawa isinya ke laboratorium untuk dianalisis. Saat ia kembali, ia memiliki beberapa berita buruk untuk wanita itu. Pil diet tersebut berisi telur cacing pita.

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...