Skip to main content

Reflected


Reflected - Ini benar benar hal yang bodoh..
Aku menghela napas sejenak kemudian melangkah masuk ke kamar mandi lalu menutup pintunya
Aku nyalakan lilin yang ku pegang, dan aku mematikan lampu.. membuat kamar mandi ini masuk dalam kegelapan..
Aku mulai menatap cermin dan berbisik
[Te sum, me es..
Vide quae in aliis videt
Sed estote loco meo, et liberavit me..
Te sum, me es...]
Aku mengatakan mantra itu 3x seperti apa yang dijelaskan oleh temanku.. dan setelah itu, aku hanya menunggu..
Aku berharap aku paham apa arti permainan bodoh ini..
Ini benar benar sangat bodoh, apa benar sesuatu akan terjadi..
Aku mulai berpikir sejenak, dan tibatiba rasa takut menyelimutiku.. atmosfer di dalam kamar mandi berubah total..
Reflected - Apa benar ini terjadi? Apa benar mantranya berhasil?
Aku menatap ke cermin.. aku takut, tapi aku harus membuktikan kalau ini adalah permainan bodoh..
Dan ya, tidak terjadi apa apa.. lihatkan? Ini benar benar sesuatu yang bodoh..
aku melihat refleksiku dicermin meniup lilin, menyalakan lampu.. kemudian keluar dari kamar mandi ..
Masalahnya adalah.. aku sama sekali tidak bisa bergerak.. aku terperangkap..
==============
Reflected - Mantra tadi dalam bahasa Latin.. yang kalau di terjemahin
[Kamu adalah aku, dan aku adalah kamu.
Biarkan kita saling bertukar penglihatan
Ambillah tempatku, dan bebaskan aku..
Kamu adalah aku, dan aku adalah kamu ]
Berani untuk mencoba gan??
Permainan ini lebih ampuh kalo pake mantra asli (alias dalam bahasa latin). Sebagai gantinya, kamu mungkin akan bertukar tempat dengan refleksimu..

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...