Skip to main content

SISTER


Hari itu aku dan Kakak Perempuanku sedang menonton DVD horror jepang sewaan di kamarnya, aku bilang padanya mengenai sesuatu yang aku baca di internet. "Orang Jepang itu lebih takut melihat hantu perempuan daripada hantu laki-laki, itulah kenapa film-film horror Jepang lebih banyak hantu perempuannya.." Kakak ku hanya menyahut singkat "uh-huh."



Beberapa hari kemudian, ketika aku baru pulang dari sekolah, dari pintu kaca rumah kami sekilas aku bisa melihat seseorang dalam dress putih di ruang keluarga. Ku pikir, "ah, kakak sudah pulang.." meskipun aku tak melihat sepatunya di depan pintu.

Aku masuk ke rumah dan segera menuju ruang keluarga, tapi kakak ku tidak ada di sana. Aneh. Kakak bahkan tak ada di kamarnya. Aku mencarinya ke seluruh pelosok ruangan rumah kami, tapi aku tak bisa menemukannya. Aku berjalan ke kamarku dengan perasaan tak nyaman. Aku melepaskan blazerku sambil berjalan ke arah lemari, tapi ketika aku mendekat pintu lemari terbuka dengan sendiri dan "Boo!" Kakak ku keluar dari dalam lemari sambil tertawa.

Aku? tentunya kaget sampai terjatuh ke lantai. Aku melihatnya dengan pandangan kesal. "Kamu ketakutan? Hahahaha!" Dia menertawakanmu makin keras.

Dasar Kakak sialan! dia pasti menakutiku karena aku sudah menceritakan padanya tentang hantu perempuan saat kita nonton film sebelumnya. "Tapi, kenapa kamu ganti baju? Dress yang tadi kakak pakai kan lebih bagus." Kakak ku sudah berganti baju menggunakan celana jeans, tapi mendengarkan pertanyaanku dia hanya mengelak dan berkata bahwa dia tak mengerti apa yang aku katakan.

----- Kenangan manis itu tiba-tiba teringat ketika aku berada di sini, di dalam kamar kakak ku. Musim dingin lalu, kakak mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Kakak ku memang memeiliki kesan dewasa yang tegas, tapi dibalik itu dia adalah sosok yang selalu ceria. Kakak ku yang baik kini telah tiada.

Tapi satu hal yang ku tahu pasti : kakak ku masih ada di dekatku. Dia tak pernah datang padaku secara langsung dan menunjukan dirinya secara penuh, tapi terkadang sekilas aku masih sering melihatnya - menggunakan dress putih yang ia pakai saat menjahiliku dulu.

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...