Skip to main content

Koleksi Riddle Creepypasta Singkat - Bagian 1



  • Aku tinggal bersama om-om selama tiga bulan. Suatu hari dia ditahan polisi, dan aku juga diajak ikut ke kantor polisi. Polisi menawarkan aku makan. Aku pesan burger dan kentang goreng dan juga minuman dingin. Aku diberi es teh manis. Polisi lalu bilang kepadaku, "Om itu akan pergi dalam waktu yang lama". Dia ternyata ditahan karena melanggar empat belas pasal. Akhirnya pak polisi selesai bicara denganku. Aku diantar di mobil polisi. Saat sampai rumah, semua orang rumah menangis.
__________________________________________________
  • Aku main ke rumah teman lamaku di suatu malam. Sudah lama tidak bertemu dengannya. Kami mengobrol begini:

    Dia: Aku suka kamu main kesini
    Aku: Iya, sudah lama juga kita tidak ketemu.
    Dia: Mau menginap saja? Kebetulan ada kamar kosong.
    Aku: Boleh, pulang sekarang juga kemalaman.
    Dia: Habisi saja waktumu disini. Aku ingin ada teman mengobrol, sepi sekali rasanya.
    Aku: Iya, kalau hidup sendirian saja memang berat.
    Dia: Kamu kelihatannya capek. Gimana kalau langsung tidur saja?
    Aku: Iya, aku memang capek.
    Dia: Di pagi hari, ada banyak hal juga yang harus kulakukan, mimpi indah ya.
    Aku: Oke, sampai jumpa besok pagi.
    Dia: Tidur saja sekarang, kasurnya sudah rapi kok. Kamarmu itu di sebelah kanan.
    Aku: Selamat malam.
    Dia: Kamu istirahat yang cukup ya.

    Setelah itu aku berjalan ke kamar, dan menutup pintu. Namun aku baru sadar ada yang aneh dengan percakapannya. Aku gemetaran, dan mencoba mencongkel jendela dan lari kabur dari rumah itu.
__________________________________________________
  • Hal aneh terjadi beberapa waktu belakangan ini. Selama dua minggu, ada nomor muncul di pintuku. Aku tidak tahu siapa atau kenapa mereka melakukan itu. Aku ini wanita lajang dan tinggal sendiri. Apartemenku itu ada di lantai empat. Nomor yang muncul di pintu itu ditulis dengan spidol. Setiap pagi, aku melihat ke depan pintu, dan selalu ada empat nomor baru. Awal pertama aku sadar nomor itu cuma ada empat angka, sekarang ada 56 angka.

    Suatu malam aku mencoba memutuskan untuk tetap terjaga, tapi tidak ada apa-apa. Aku akhirnya menyerah dan pergi tidur juga, dan saat bangun, ada nomor baru! Ini urutan nomornya:

    2321012312532318
    2315225823022250
    0725014222532247
    23272320

    Apa maksudnya nomor ini?
__________________________________________________
  • Ini cerita yang kudengar sekilas, mungkin legenda kota. Dulu ada seorang pria yang tinggal di lantai 14, di suatu apartemen tinggi. Suatu malam, dia pulang sangat larut, dia masuk ke lift, dan menekan tombol lantainya. Tombol lantainya menyala, pintu lift mulai menutup dan bersiap naik.

    Kemudian, tombol lantai no 8 menyala. Bapak itu berpikir, "Oh, mungkin ada yang mau masuk lift juga.."

    Lalu dia sadar.

    Dia segera menekan tombol Stop. Lift itu berhenti di lantai 3, dan saat pintu terbuka, dia langsung keluar dan lari ke tangga terdekat. Dia menginap di hotel terdekat dan baru pulang ke apartemennya besok pagi.
__________________________________________________
  • Ini cerita dari seorang gadis yang tinggal sendiri. Suatu malam, dia bersiap ingin tidur, dia lalu ke kamar mandi dan siap-siap cuci muka. Dia menyalakan keran di wastafel dan air keluar dari keran. Dia membasuh air ke muka, lalu membasuh sabun ke seluruh wajahnya.

    Hingga dia mendengar suara, suara langkah kaki.

    Sabun masih menempel di wajahnya makanya dia tidak membuka matanya. Dia mencari-cari keran dan menyalakannya. Air mengalir dan dia segera mencuci mukanya. Setelah dicuci, dia ambil handuk kecil dan mengeringkan mukanya lalu dia melihat keadaan sekitar. Kamar mandi kosong, tidak ada orang lain disitu.

JAWAB DIKOMENTAR

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...