Suatu malam, aku sedang membaca buku sendirian di rumah saat ponselku menerima pesan. Aku tidak mengenal pengirimnya. Tertulis :
'Jangan buka pintunya!'
Aku berniat menghapus pesan itu karena kukira hanya lelucon. Kemudian kudengar suara ketukan pintu depan.
Tok - tok.
Aku bergegas menuruni tangga. Itu pasti orangtuaku. Tiba - tiba, ponselku berdering lagi. Pesan lain dari pengirim yang sama.
'Ini tetanggamu. Aku ingin memperingatkanmu bahwa ada pembunuh berantai yang kabur dan berpura - pura menjadi polisi! Jangan buka pintunya demi keselamatanmu!'
Aku membeku. Kudengar suara dari balik pintu.
"Ini polisi! Buka pintunya dan biarkan aku masuk!"
Aku mengingat pesan tadi dan tetap diam di tempatku berdiri.
"Aku tahu kau ada di dalam! Biarkan aku masuk!"
Aku mulai menjauhi pintu itu. Aku terlalu takut untuk melakukan sesuatu.
"Biarkan aku masuk! Ada pembunuh berantai yang sedang berkeliaran!" dia terus mengatakannya sembari mengetuk pintu keras - keras.
Aku bersembunyi di dapur dengan pisau di tangan sebagai pertahanan. Syukurlah, sepertinya orang yang berada di sisi lain pintu itu menyerah dan mengira rumah ini sedang kosong. Suara ketukan pintu itu berangsur - angsur menghilang.
Kemudian, ponselku menerima sebuah pesan baru.
'Karena polisinya sudah pergi, kita bisa bersenang - senang!!'
No comments:
Post a Comment
Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat