Sunday, September 24, 2017

Kotoribako - Bagian 4 (FINAL)


Ketika aku hendak bertanya mengenai Kajitani, Mamoru pun melanjutkan penjelasannya..

"Kajitani lari ke pusat kota setelah dimulainya pemberontakan. Saat itu para penduduk desa sedang mengalami masalah mereka sendiri. Diskriminasi terhadap mereka sangat mengerikan, dan mereka tidak mau berurusan dengan penjahat. Beberapa penduduk desa mengusulkan rencana untuk membunuh Kajitani. Namun, ketika mereka mendekatinya, Kajitani mengatakan sesuatu yang tidak mereka tidak sangka, "Jika kalian menyelamatkanku, aku akan memberikan kalian senjata."

Senjata itu adalah kotoribako. Dia mengajarkan warga bagaimana cara membuat kotak-kotak itu. Para penduduk desa yang tidak mengerti bagaimana sebuah kotak bisa membantu mereka, bertanya apa yang dia tawarkan. Kajitani menjelaskan secara rinci, dan setelah mereka berdiskusi, penduduk desa menyetujui usulannya itu.

Tapi, seperti yang banyak orang lain lakukan, Kajitani membuat satu syarat terakhir sebelum kesepakatan itu benar-benar dilakukan. Dia akan mengajarkan mereka cara membuat kotak itu jika mereka setuju untuk memberikan kotoribako pertama mereka. Penduduk desa menyetujui hal itu. Akhirnya, Kajitani mulai mengajarkan mereka cara membuatnya.

"Saat dia mulai mengajarkan mereka, Kajitani tampaknya menyesal. Dia menyarankan agar mereka berhenti membuat kotak itu, bahkan Kajitani meminta mereka untuk membunuhnya saja. Begitu menakutkan kotoribako ini. Bahkan dia menyadari, dalam usaha menyelamatkan hidupnya sendiri, dia akan menyakiti orang lain. Kajitani mengatakan bahwa setelah kotak itu selesai, hidupnya akan berakhir. Tetapi dia telah berjanji untuk membantu mereka dan tetap melakukannya."

Mamoru berhenti untuk mempersiapkan diri sebelum memberitahu kami tentang bagaimana kotak itu dibuat. Hal itu cukup menarik untuk didengar, tapi karena kotoribako benar-benar berbahaya, aku tidak akan menuliskan secara rinci .

"Pembuatan kotak itu sendiri sangat rumit", kata Mamoru sambil menghela napas. "Kau harus bisa mengumpulkan beberapa potongan kayu seolah-olah itu adalah sebuah puzzle. Alasan dibalik semua itu adalah para pembuatnya tidak ingin kotak itu dapat dibuka dengan mudah. Menyusun potongan kayu bersama-sama sangat sulit dan membutuhkan banyak latihan. Nah, kau mengerti bukan? Itulah yang diajarkan Kajitani kepada penduduk desa."

Setelah kotak dibuat, langkah selanjutnya adalah mengisinya dengan darah binatang betina dan kemudian tunggu selama satu minggu. Sebelum darah mengering, letakkan tutup pada kotak.

Langkah berikutnya membuatku beranggapan kenapa kotak itu dijuluki kotoribako. Para penduduk desa diberitahu untuk mengambil bagian tubuh dari anak-anak mereka yang telah mati terbunuh, kemudian ditempatkan ke dalam kotak. Bayi baru lahir yang tewas secara tidak sengaja diambil tali pusar dan bagian atas jari-jari mereka. Usus mereka dipotong dan dimasukkan ke dalam kotak. Anak-anak yang tewas sebelum berusia tujuh tahun diambil jari telunjuknya, dan anak-anak antara usia tujuh dan sepuluh yang tewas hanya diambil ujung jari mereka.

Setelah itu kaki anak-anak dimasukkan ke dalam kotak, dan tutupnya disegel. Nama kotak akan disesuaikan dengan jumlah bagian tubuh dalam kotak dan usia anak-anak yang digunakan. Pada umumnya nama kotak menggunakan nomor. Contohnya, jika hanya menggunakan satu anak mati, kotak itu akan disebut One. Jika ada dua anak, akan disebut Two, dan seterusnya sampai tujuh. Namun, Kajitani bersikeras bahwa penduduk desa tidak harus sampai ke kotak Seven. (Tujuh)

Setelah setiap kotak selesai, kotak harus ditandai dengan simbol. Satu ditandai dengan segitiga - △ ; Dua ditandai dengan persegi ■ , dan seterusnya. Kajitani mengatakan pada penduduk desa, kalau kotak pertama buatan mereka (miliknya) akan dinamai Eight (delapan). Dia mengatakan bahwa dia membutuhkan tujuh anak di bawah usia tujuh tahun. Tidak seperti kotak lain, dia juga membutuhkan seorang wanita dan anak tambahan. Kajitani menekankan dalam kondisi apapun, penduduk desa dilarang membuat kotak Eight lain setelah yang satu ini selesai dibuat.

ANDA JUGA MUNGKIN MENYUKAI

Tidak ada cerita yang tersedia.

"Banyak orang tidak akan bisa mendengar dan membayangkannya. Maksudku, Kajitani adalah orang luar. Dia cukup tenang. Untuk memperburuk keadaan, apa yang dia dikatakan sangat menjijikan. Tidak peduli bagaimana kerasnya hidupmu, susah membayangkan untuk tega membunuh darah dagingmu sendiri. Lalu memutilasi mayat mereka..."

Tapi, leluhur kami melaluinya. Aku tidak tahu pasti kenapa mereka melakukannya atau bagaimana kondisi mental mereka. Semua yang dapat aku asumsikan adalah mereka telah kehilangan harapan setelah diperlalukan dengan begitu buruk. Mereka sudah sangat putus asa dalam mencari senjata melawan para penindas dan akhirnya mengorbankan anak mereka sendiri.

Mamoru berhenti. Aku tidak tahu apakah dia sedang mencoba memikirkan apa yang akan terjadi berikutnya atau pembicaraan ini terlalu menyakitkan.

"Mereka akhirnya membuat kotak pertama untuk Kajitani (Kotak Eight). Para orang tua di desa itu sedang mendiskusikan tentang siapa anak selanjutnya yang akan dibunuh, kemudian dijadikan kotoribako. Setelah beberapa lama berargumen, akhirnya terpilih beberapa anak yang kemudian dibunuh dan dibuat 'Kotak Eight' tersebut."

"Langkah terakhir sudah selesai", Kajitani mengatakan, "Kotak tersebut memiliki kekuatan mistis. Untuk melihat kekuatan kotak tersebut, mereka memerlukan seorang wanita dan anak kecil yang dipilih secara serempak oleh warga."

Pada poin ini, Mamoru memberitahu kami nama-nama korban yang dibunuh dalam pembuatan 'Kotak Eight' (delapan anak kecil dan seorang wanita). Nama keluarga mereka tidak asing di telinga kami. Tapi, maaf.. aku tidak bisa memberitahu kalian siapa mereka.

"Ketika wanita dan anak kecil tadi melihat kotak tersebut, apa yang diharapkan Kajitani terpenuhi. Kedua orang yang dikorbankan itu dihantui oleh roh-roh penuh dendam, mereka hampir mati seketika. Untuk beberapa alasan, organ dalam mereka benar-benar terkoyak, sedikit demi sedikit. Mereka disiksa secara perlahan, dengan kematian yang menyakitkan. Padahal, wanita dan anak kecil itu tidak melakukan kontak fisik apapun dengan kotak itu. Mereka hanya disuruh berdiri menghadap kotak dalam jarak 1 meter."

Setelah para warga desa melihat kekuatan sebenarnya kotak itu, mereka segera mempersiapkan diri untuk membuat kotak lainnya. Kotak pertama yang mereka buat adalah 'Seven' (kotak yang mamoru bersihkan). Di bagian dalamnya terdapat kutukan dari tujuh arwah anak-anak penuh dendam.

Dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, sudah ada 16 anak anak dan satu orang wanita yang dibunuh di desa itu. Diluar logika memang, mereka telah mengorbankan bahkan rela membunuh anaknya sendiri.

Ketika kotak selesai dibuat, para warga membawa dan memberinya pada pemimpin desa tetangga. Setelah menerima kotak itu, keluarga dari pemimpin desa tetangga mulai kacau. Semua wanita dan anak-anak di rumah itu muntah darah dan mengalami kesakitan yang luar biasa.

Ketika para warga desa itu mendengar kabar ini, mereka mulai merencanakan untuk memberikan kotak ini ke pemimpin desa lainnya. Meskipun mereka tahu apa yang mereka lakukan tidak dapat diampuni, tapi penduduk desa tidak ingin diusik. Mereka menyusun rencana yang akan menjamin bahwa mereka akan bebas dari penindas tapi juga dilindungi. Mereka ingin agar orang-orang yang terpaksa meninggalkan desa bisa bekerja di kota. Mereka mengajukan perjanjian untuk menekan para pemegang kekuasaan dan bersumpah untuk menggunakan kekuatan kutukan lagi jika mereka ditolak.

Kotoribako yang asli segera dikembalikan ke desa. Para penguasa diberitahu untuk tidak pernah memberitahu siapa pun mengapa dia menarik diri dari wilayahnya. Untuk memastikan bahwa semua pengaruh penguasa dihilangkan dan penduduk desa terbuang dikembalikan ke masyarakat.

Dipastikan semua orang tahu bahwa mereka masih membuat kotoribako. Total terdapat tujuh kotak yang dibuat pada waktu itu. Itulah yang mereka katakan. Aku tidak bisa membantu, tapi berharap bahwa itu tidak lebih dari rumor untuk menakut-nakuti orang agar menjauh.

Kau mungkin berpikir aku kasar karena mengatakannya. Tapi, aku ragu dan mulai bertanya-tanya, apakah semua ini bukan perbuatan Kajitani. Para penduduk desa bahkan tidak tahu bagaimana cara membaca atau menulis pada waktu itu. Jadi, aku sulit percaya skema besar ini adalah ide mereka.

Bahkan ketika semua kontak dari pejabat hilang, penduduk desa terus membuat kotak. Pada suatu saat, Kajitani pergi. Tapi, dia meninggalkan cara aman untuk menyimpan kotak ini. Wanita dan anak-anak tidak boleh berada dekat kotak ini. Kotak ini harus disimpan di tempat yang gelap dan lembab. Seiring waktu berjalan, kekuatan kotak ini akan melemah.

Dia juga mengatakan, akan lebih aman lagi jika kotak itu ditaruh di kuil. Karena para pendeta lebih tahu cara mengatasi arwah-arwah seperti ini. Kuil budis tidak terlalu mampu membersihkan, hanya kuil shinto yang bisa membersihkan kotak secara maksimal.

Terlepas dari peringatan Kajitani ini, orang-orang desa itu terus membuat kotak selama tiga belas tahun. Selain membunuh anak-anak, orang dewasa dari desa itu meneriakkan kebencian dan dendam pada penguasa mereka. Teoriku adalah mereka menyalahkan orang lain sehingga mereka bisa melepaskan diri dari rasa bersalah.

Pada akhir tahun ketiga belas, para penduduk desa telah membuat enam belas kotak. Kotak Six dipenuhi dengan sisa-sisa dari satu mayat anak, kotak Two diisi dengan dua, kotak Five dipenuhi lima, dan kotak Three diisi dengan tujuh. Dengan kata lain, 56 anak-anak tewas selama tahun-tahun itu. Catatan menunjukkan bahwa beberapa kotak tidak diselesaikan dengan benar, sehingga dapat diasumsikan bahwa jumlah korban bisa lebih tinggi.

Pada tahun ketiga belas, sesuatu terjadi. Kotak-kotak yang selama ini dijaga dan dijauhkan selama bertahun-tahun telah dicuri oleh seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Kotak yang dicuri adalah Seven. Masalahnya, Seven adalah kotak yang berisi arwah penuh dendam terbanyak dibanding kotak lainnya. Kotak Seven itu juga baru selesai dibuat, sehingga kekuatannya sangat luar biasa.

"Seperti Haruna, bocah laki-laki itu menemukan sesuatu yang menarik dari kotak itu. Kemudian dia membawa pulang kotak itu ke rumah karena berpikir telah menemukan mainan baru. Sejak saat itu, sang bocah serta para wanita dan anak-anak lainnya yang ada di rumah itu, semuanya sakit parah hingga akhirnya meninggal. Para warga akhirnya menyadari betapa bahaya kotak ini jika tidak ditangani dengan benar.

Jika kejadian ini terjadi, siapa yang berani menjamin tidak akan terjadi hal seperti ini lagi? Mereka kemudian sepakat membuang kotak itu. "Kau pasti tau lanjutannya kan." Mamoru menghela napas. "Lima orang datang ke rumah leluhurku dan memintanya untuk menjaga kotak itu. Tapi, leluhurku bilang kutukan kotak itu terlalu besar. Leluhurku pun tidak sanggup menerimanya. Jadi , leluhurku hanya memberi tahu bagaimana cara melemahkan kekuatan kutukan itu."

Kotak itu harusnya dibersihkan sekali setiap periodenya. Ketika penjaga kotak meninggal, semua informasi ini harus sudah diketahui oleh penerusnya. Leluhurku diberi kepercayaan untuk membersihkan kotak ini. Tergantung kutukannya, setiap kotak memiliki batas waktunya masing masing. Paling sedikit 110 tahun, dan paling tinggi bisa mencapai 140 tahun untuk Kotak Seven. 2

Peraturan juga melarang para penjaga untuk lari dari tugasnya. Kemudian, warga desa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipilih satu untuk menjaga kotak itu. Keluargaku mendapat kepercayaan untuk mengetahui siapa saja penjaga kotak itu, sehingga tidak ada orang lain yang mengetahui secara lebih detail selain keluarga kami.

Jadi, hanya kami yang tahu siapa dan sampai kapan dia harus menjaga kotak itu. Berbicara tentang kotak ini, jika kamu bukan salah satu anggota dari grup penjaga maka akan menjadi tabu.

Kalian pasti bertanya tanya mengapa tidak seluruh warga desa diberi amanat untuk menjaga kotak-kotak itu. Kakek pernah mengatakan padaku, jika terlalu banyak orang yang diamanatkan, maka hanya ada sedikit orang yang benar-benar menjalankan amanat itu. Jika amanat diberikan kepada orang dengan jumlah sedikit, kemungkinan mereka lepas dari tanggung jawab sangatlah kecil.

Ketika jangka waktu kotak tersebut berakhir, barulah kotak itu dapat benar-benar dibersihkan. Sayangnya, kakekku gagal dalam peran ini. Hampir keseluruhan kotak menjadi tanggung jawab kakek dan kakek buyutku. Pada saat ini, beberapa informasi mengenai kotak sudah dilupakan. Tapi, kakekku bisa membersihkan kotak-kotak yang baru tiba padanya.

Kotak Seven membutuhkan waktu pembersihan lebih lama daripada yang lain. Kotak itu sekarang tanggung jawabku. Aku pikir akan memiliki lebih banyak waktu sebelum mengambil alih, jadi aku tidak benar-benar melakukan persiapan apapun. Tapi aku telah melakukan yang terbaik..

Mamoru kembali menghela napasnya.

"Hanya itu yang aku tahu tentang kotoribako. Dan.. oh.. kotak yang aku bersihkan adalah Seven - kotak pertama yang dibuat. Aku tidak tahu apa kotak itu sudah tiba jangka waktunya atau belum. Tapi yang aku tau, Seven memerlukan waktu selama 140 tahun untuk melemahkan kutukannya baru bisa dibersihkan secara total. Mungkin leluhurku tahu sesuatu, atau mungkin Kajitani meninggalkan sebuah informasi pada warga desa.

Hanya itu yang dijelaskan oleh Mamoru, banyak hal yang dijelaskan benar-benar tabu. Aku tidak bisa memberi informasi jelas yang lebih lanjut. Karena aku tidak ingin menyebabkan lebih banyak masalah. Tapi, ada beberapa hal yang masih mengganjal dalam pikiranku.

"Siapa Kajitani? Dari mana dia berasal? Dimana dia mempelajari kotoribako dan cara membuatnya? Kenapa dia pergi ke pulau Oki? Kemana kotak pertama -Kotak Eight- ? Apa yang dia lakukan dengan kotak itu? Aku tidak tahu apakah Kajitani yang ada di dalam cerita Mamoru itu adalah leluhurku.

Karena ketika aku menanyakan hal itu pada ayahku, dia tidak bisa menjelaskan apapun. Aku tidak yakin dari mana asal nama kotak itu. Ini hanya asumsiku saja, tapi menurutku One sampai Seven mungkin berarti simbol segel. 7 adalah angka magis, dalam beberapa mitologi menyebutkan kalau 7 adalah sebuah segel. Tapi, bagaimana dengan 8? -Eight- mungkin adalah kunci untuk memecahkan semua segel tadi.

Aku tahu harusnya memberitahu ini lebih awal. Mamoru sempat melarangku menulis cerita ini dan menyebarkannya. Karena mamoru bilang, tidak seharusnya orang luar tahu tentang hal ini. Bagi mereka yang membacanya, mungkin akan merasakan sedikit dampak dari kutukannya...

No comments:

Post a Comment

Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat