Skip to main content

Rencana Melarikan Diri


Seorang wanita cantik dihukum seumur hidup di sebuah penjara akibat kasus pembunuhan.marah dan dendam dengan situasi yang ia hadapi, ia memutuskan bahwa ia harus melarikan diri dari penjara tersebut.

Ia berteman baik dengan seorang penjaga penjara itu. Tugasnya adalah menguburkan napi yang meninggal di pemakaman yang terletak di luar dinding penjara. Setiap ada napi yang meninggal, ia akan membunyikan bel, yang akan terdengar oleh napi-napi yang lainnya.
Sang penjaga kemudian memindahkan jenazah napi tersebut ke sebuah peti. Kemudian, ia akan pergi ke kantornya untuk menandatangani surat sertifikat kematian sebelum akhirnya kembali untuk memaku tutup peti mati itu. Terakhir, ia akan meletakkan peti itu di dalam mobil jenazah untuk kemudian dibawa keluar untuk dimakamkan.

Setelah hapal dengan rutinitas penjaga itu, sang wanita menyusun rencana dan membaginya dengan sang penjaga tersebut. Jika lain kali bel berbunyi, maka wanita itu akan meninggalkan selnya, lalu menyelinap ke dalam ruangan dimana peti mati tersebut biasa disimpan.
Di sana ia akan menyelinap masuk ke dalam peti mati bersama jenaza pada saat sang penjaga keluar untuk menandatangani surat kematian. Ketika sang penjaga kembali, ia akan memaku peti mati itu dan membawanya keluar dari penjara dengan sang wanita masih ada di dalam peti mati itu. Ia kemudian akan menguburnya.
Wanita itu tahu bahwa akan ada cukup udara baginya untuk bernapas di dalam peti mati itu untuk semalam dimana sang penjaga akan kembali untuk membongkar kuburan dan mengeluarkan wanita itu dari dalam peti mati.
Semula sang penjaga merasa ragu untuk ikut dalam rencana tersebut, namun karena ia dan wanita itu sudah bersahabat cukup dekat, maka akhirnya ia menyanggupinya. Sang wanita menanti selama beberapa bulan hingga salah satu napi di dalam penjara tersebut mati.

Suatu malam, ketika ia tengah tertidur, ia mendengar suara bel berbunyi. Ia segera bangun, membuka kunci di pintu selnya, dan mengendap-endap masuk ke ruangan dimana peti mati itu disimpan. Jantungnya berdetak sangat kencang sebab ia beberapa kali hampir tertangkap, namun akhirnya ia berhasil melakukannya.

Di dalam kegelapan, ia akhirnya menemukan peti mati itu dan kemudian dengan hati-hati masuk ke dalamnya. Ia menunggu beberapa saat hingga mendengar suara langkah kaki sang penjaga datang untuk memaku peti mati itu.
Ia bisa mendengar suara palu dan sedikit goncangan di peti mati itu. Tentu saja sang wanita merasa tak nyaman berada di atas sebuah jenazah, namun ia tahu hanya ini satu-satunya cara ia bisa mendapatkan kebebasan.
Ia merasakan peti mati diangkat dan iapun mendengar suara derum mobil. Ia kemudian merasakan peti matinya diangkat kembali dan kali diturunkan. Pasti ia sudah sampai di pemakaman. Kemudian ia mendengar suara tanah ditimbun di atas peti mati.
Dan kemudian sunyi.

Setelah beberapa menit, si wanita mulai merasa bosan. Didorong rasa penasarannya, ia menyalakan korek api yang ia bawa untuk melihat jenazah siapa sebenarnya yang dikuburkan bersamanya.
Ia sangat ketakutan begitu menyadari ia berada di atas jenazah sahabatnya, sang penjaga.

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...