Skip to main content

Shadows on Water


Kisah ini sudah menjadi urban legend yang diceritakan secara turun temurun, dan entah sumbernya berasal dari mana.

Dikisahkan, jika kita melihat ke bawah, ke arah sungai dari jembatan yang membentang di atasnya, dan melihat bayangan kita sendiri terpantul dengan jelas. Maka esoknya kau akan bertemu dengan makhluk halus/ hantu yang akan terus-terusan mengikutimu. Atau mungkin kau akan menemui hal-hal yang lebih buruk dari itu.

Dimasa lalu, jembatan itu pernah menjadi tempat bunuh diri paling popular di masanya. Dan berlanjut sampai sekarang. Sehingga memunculkan kejadia-kejadian aneh serta mistis yang berhubungan dengan jembatan tersebut.

Mia, dan teman perempuannya selalu melewati jembatan tersebut, yang menghubungkan desa tempat dia tinggal dan kota kecil dimana dia bersekolah. saat itu, seperti biasa. Mia dan temannya pulang sekolah dan melewati jembatan tersebut.

Mereka berjalan dengan saling mengobrol satu sama lain. Obrolan kali ini tentang kisah-kisah hantu yang berkeliaran di sekitar sekolah mereka.

Tiba-tiba, teman Mia berhenti saat melewati jembatan itu. Dan berkata ", hei, bukankah di sini juga ada kisah seram? Di jembatan ini.... ". Kata teman Mia sambil tersenyum dan menunjuk ke arah sungai.

"tapi itu hanya urban legend", sahut Mia.

"bagaimana kalau kita coba". Teman Mia tersenyum dan melongok ke arah sungai. "mungkin aku bisa melihat pantulan diriku dengan amat sangat jelas di sungai------", belum berhenti berbicara, teman Mia kaget akan sesuatu. Dia seperti melihat sesuatu yang mengerikan.

"ada apa?". Mia mendekati temannya, dan heran dengan wajah temannya yang tiba-tiba memucat, tak berkata apapun dan hanya menunjuk ke arah sungai. Tapi Mia tak melihat apapun di sana. Hanya pantulan kabur bayangan mereka berdua.

"ki-kita lebih baik pergi dari sini," teman Mia menggandeng Mia pergi dari tempat itu. Masih dengan wajah yang pucat.

Keesokan harinya.
Teman Mia bertingkah aneh seharian. Dia hanya diam dan menundukkan kepalanya sepanjang hari. Tak berkata apapun, tak makan/ minum apapun. Ketika temannya bertanya, dia hanya menjawab dengan singkat. Wajahnya memucat, begitu juga kulitnya. Membuat Mia cemas dan khawatir.

Dan pada saat pulang sekolah seperti biasa, ada hal yang membuat Mia shock. Temannya itu, tanpa berkata apapun, menceburkan diri ke sungai dari jembatan yang kemarin mereka lewati. Jembatan yang tingginya lebih dari 10 meter itu.

Tak ada seorangpun yang bisa menghentikannya. Hal itu terjadi begitu saja. Tanpa perhitungan siapapun.

Beberapa saat kemudian, saat tim penolong yang telah dipanggil tiba di tempat kejadian. Tubuh teman Mia yang hanyut beberapa meter dari tempat dia menceburkan diri ditemukan.
Dengan lubang mata yang menganga kosong.
Bola matanya telah hilang.
Atau mungkin dicongkel oleh sesuatu.......

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...