Skip to main content

Yamanoke


Yamanoke - Ini terjadi seminggu lalu.

Aku naik mobil dengan putriku. Kami berdua jalan-jalan ke gunung dan mampir ke restoran untuk makan. Setelah itu, aku pikir seru untuk melewati jalan lain selain jalan utama.

Ajaibnya, ternyata dia tetap tenang. Aku lanjut jalan setelah kami makan dan tiba-tiba mobilku mogok.

Kami terdampar di tengah jalan di pegunungan jadi pastinya ponselku tidak dapat sinyal, dan aku juga tidak tahu cara mereparasi mobil. Aku benar-benar kebingungan. Restoran tempat tadi makan bisa makan waktu berjam-jam kalau aku kembali lagi, jadi kami memutuskan untuk berhenti saja dan tidur di dalam mobil, lalu jalan ke restoran itu pagi hari.

Mobil semakin dingin seiring hari semakin malam. Pegunungan di malam hari juga sunyi. Suara yang bisa kamu dengar hanya suara daun sesekali saat ada angin.

Malam berjalan dan putriku tertidur di sebelahku, mungkin baiknya aku tidur juga.

Aku mendengar suara saat aku menutup mata.

Saat kupikir lagi sekarang membuatku merinding, suaranya seperti suara orang bercampur suara aneh.

"Ten (ken?)… Sou… Metsu…", kata suara itu terus menerus.

Awalnya aku kira aku cuma salah dengar, jadi mataku tetap kututup, tapi saat suaranya mendekat dan aku tidak tahan lagi, jadi kubuka mataku.

Yamanoke - Sesuatu berwarna putih dan datar....mengarah ke mobilku, dan bergerak tidak wajar. Bentuknya itu seperti monster Jamila dari Ultraman, siluetnya tidak punya kepala, dan kakinya terlihat hanya ada satu. Makhluk itu terlihat melompat satu kaki sambil menggerakkan tangannya, atau tubuhnya, ke arah kami.

Aku takut, aku ingin teriak, tapi entah kenapa aku lebih baik tenang agar putriku tidak terbangun. Aku tidak bisa teriak dan tidak bisa kabur.

Dia terus mendekati mobilku, tap entah kenapa dia melewatinya, sambil mengeluarkan suara "Ten...Sou...Metsu..."

Suaranya semakin jauh dan saat aku menengok ke belakang, aku tidak melihatnya lagi. Aku bernapas lega, dan melihat ke putriku.

Dan ternyata dia ada di jendela samping mobil.

Setelah kulihat dari dekat, ternyata ada semacam wajah di dadanya, dan senyum yang mengerikan.

Aku sudah sangat ketakutan dan dia ada di luar jendela mobilku. Aku marah. Aku teriak "Brengsek!".

Saat aku teriak, makhluk itu hilang, dan putriku terbangun kaget. Saat kupikir dia terbangun kaget karena aku, aku minta maaf, hingga aku mendengar dia menggumam, "Masuk masuk masuk masuk masuk masuk".

Aku tahu ini buruk, aku harus segera bawa dia pergi dari sini, dan aku mencoba menyalakan mobilku lagi, dan ternyata bisa! Aku mengebut pergi dari situ sambil mendengar putriku yang terus menggumam sepanjang jalan.

Aku mau pergi ke tempat ramai, dan sampai secepatnya. Akhirnya aku melihat lampu perkotaan dan aku mula sedikit tenang, hingga aku sadar gumaman putriku berubah.

“Ten… Sou… Metsu…”, dia seperti bukan putriku lagi.

Yamanoke - Aku ingin tahu apakah bijak membawa dia pulang sekarang, tapi aku melihat ada sebuah kuil. Ini memang sudah tengah malam, tapi tempat sebelah kuil tersebut (yang kuasumsikan rumah pendeta kepala kuil) masih menyala. Aku membawa putriku keluar mobil dan berjalan ke depan rumah kepala kuil dan kutekan bel.

Akhirnya seseorang (kurasa pendeta kepala kuilnya) keluar.

"Ini ada apa?!", teriak dia saat dia melihat putriku. Aku ceritakan bahwa aku berjalan-jalan naik mobil di pegunungan dan melihat makhluk aneh.

Pak pendeta melihatku dengan iba. Dia membantu dengan membaca semacam mantra sambil memukul pelan bahu dan punggung putriku.

Pak pendeta menawarkan aku untuk menginap disitu, dan aku setuju karena khawatir apa yang mungkin terjadi. Pak pendeta bilang bahwa putriku kerasukan yamanoke, dan jika dia tetap kerasukan selama 49 hari, keadaannya menjadi permanen. Pak pendeta mengatakan dia akan mencegah itu jangan sampai terjadi dan dia akan melakukan pengusiran terhadap yamanoke.

Aku menelpon istriku, dan kami berdua menjelaskan keadaan ke dia. Untungnya istriku percaya. Menurut pendeta, kalau aku bawa pulang putriku dalam keadaan begini, istriku akan ikut kerasukan, alasannya adalah yamanoke selalu merasuki perempuan, dan sampai makhluk itu berhasil diusir dari putriku, istriku tidak boleh menemui putrinya.

Yamanoke - Ini sudah seminggu, dan pendeta masih bersama putriku. Aku menjenguknya tiap hari. Dia seperti bukan anakku lagi. Saat dia melihatku, dia hanya tersenyum kecil dan melihatku dengan pandangan mengerikan.

Aku hanya ingin dia kembali seperti biasa.

Aku tidak akan pernah lagi berjalan-jalan ke pegunungan, kalau aku jadi kamu.

*****
NOTE

Yamanoke katanya juga penyebutan lain dari yamanokai (山の怪), yang artinya "Misteri Gunung". Aku (Okaruto) belum ketemu arti jelas dari "Ten sou metsu", kata itu selalu ditulis dalam katakana, meski ada yang mencari tau arti kanjinya. Aku rasa mungkin itu kata tidak jelas saja.

Katanya lagi, cerita ini terjadi di perbatasan perfektur Miyagi dan Yamagata di Tohoku (Jepang bagian utara). Penulis asli bilang ini cerita nyata, dan termasuk creepypasta populer di 2chan.

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...