Tuesday, September 19, 2017
The Purple Fireworks
Tommy sedang berlari sambil berteriak menuju kamar ayahnya saat terdengar bunyi ledakan dari luar. Dia langsung naik ke kasur dan berusaha membangunkan ayahnya.
"Ayah! Ayah! Seseorang menembaki rumah kita!" Tommy mulai menangis. "Aku takut, Ayah."
Ayah tommy bangun, lalu berdiri dan kemudian menuntun Tommy menuju ke arah jendela. Dia membuka tirai yang menutupi jendela itu, dan tersembulah kegelapan malam yang menyelimuti kota.
"Lihat kesana, nak." Ayah Tommy menunjuk ke sisi kiri. Di kejauhan, cahaya ungu terang yang menyilaukan mata, meledak di langit malam, menempatkan dirinya berada di antara bintang-bintang sebelum menghilang. "Mereka hanyalah kembang api."
Tommy menggengam tangan ayahnya lebih erat seraya suara ledakan itu terus terdengar. "Ayah, kenapa mereka menembakkan kembang api sekarang?"
"Tiap warna dari kembang api memiliki arti tersendiri, Tommy. Warna ungu digunakan oleh polisi sebagai tanda bahwa mereka telah menemukan pembunuh."
Tommy terpesona dengan keindahan dari kembang api tersebut. Cahayanya membesar dan tampak semakin dekat.
"Aku harap Ibu ada disini agar kita bisa melihat ini semua bersama-sama." gumam Tommy. "Apa ayah pikir Ibu bisa melihat ini dari tempatnya sekarang?"
Ayah Tommy tak menjawab pertanyaan itu.
Tiba-tiba, muncul pergerakan di jalan. Tommy menyadari bahwa ada beberapa bayangan yang berlari lalu bersembunyi di semak-semak, dan di balik pohon. Jantung Tommy berdegup lebih cepat.
Tommy tidak bisa mengeluarkan satu suarapun. Insting Tommy menyuruhnya agar ia tetap diam. Dengan bantuan cahaya dari kembang api, Tommy bisa melihat Ayahnya mengeluarkan air mata.
"Tommy," kata ayahnya. "menjauhlah dari jendela."
Tommy panik, "Apa--apa yang terjadi?" Dia lalu mundur.
Jantungnya terhenti ketika melihat ada titik merah di leher ayahnya.
"Tommy, tutup matamu."
Titik-titik merah mulai bermunculan lagi baik di dada maupun di dahi ayahnya.
"Ayah..."
"Tutup matamu sekarang!" teriak ayah Tommy.
Tommy melakukan seperti perintah ayahnya. Untuk beberapa detik, dunia seakan berhenti. Tommy berpikir semua akan baik-baik saja. Kemudian, ayahnya berbicara untuk yang terakhir kali.
"Tommy, ingatlah.. ini semua hanya kembang api."