Suatu hari sepulang sekolah, ia mengundangku untuk datang ke rumahnya. Ibunya menghidangiku dengan susu dan kue sambil kami menonton kartun di tv. Setelah kami selesai makan, Ephraim mengatakan pada ibunya bahwa kami akan pergi ke lantai atas dan bermain.
"Ingatlah!" ujar ibunya
"Kamu dapat melakukan apa saja yang kau mau, tapi jangan pergi ke loteng!" lanjut ibunya
The Box in the Attic - Kami pun berkeliling dan melihat-lihat sesuatu untuk kami bisa bermain. Akhirnya, kami pun memutuskan untuk bermain petak umpet. Ephraim menutup matanya dan menghitung sampai seratus sementara aku berlari mencari tempat sembunyi.
Aku memutuskan untuk bersembunyi di tempat dimana Ephraim belum pernah mengunjunginya, yaitu di loteng. Aku menaiki tangga loteng dan membuka pintunya. Didalam suasananya gelap dan lantainya di lapisi debu. Aku melihat di sekitarku dalam cahaya remang, terlihat sebuah kotak kardus besar di sudut loteng. Itu terlihat sebagai tempat sembunyi yang bagus.
Aku penasaran terhadap isi kardus itu dan kemudian mengintipnya. disana terlihat beberapa benda aneh yang berdebu dan berwarna abu-abu. Saat kulihat lebih dekat, aku meyakini bahwa benda-benda itu adalah tulang manusia dan di dasar kardus kulihat sebuah tengkorak.
Aku melihat sebuah label di sisi kardus, seketika aku pun merinding. Lalu ku tutup kardus itu. Aku dan Ephraim pun turun ke lantai bawah. Aku tidak mengatakan apapun mengenai kardus itu ke Ephraim. Aku pun pamit dengan alasan bahwa ibuku mencariku untuk pulang cepat ke rumah.
Beberapa tahun kemudian, Aku tetap mengingat label di kardus yang ada di loteng Ephraim itu.
Tulisannya,,,
"Marlene".
Aku memutuskan untuk bersembunyi di tempat dimana Ephraim belum pernah mengunjunginya, yaitu di loteng. Aku menaiki tangga loteng dan membuka pintunya. Didalam suasananya gelap dan lantainya di lapisi debu. Aku melihat di sekitarku dalam cahaya remang, terlihat sebuah kotak kardus besar di sudut loteng. Itu terlihat sebagai tempat sembunyi yang bagus.
Aku penasaran terhadap isi kardus itu dan kemudian mengintipnya. disana terlihat beberapa benda aneh yang berdebu dan berwarna abu-abu. Saat kulihat lebih dekat, aku meyakini bahwa benda-benda itu adalah tulang manusia dan di dasar kardus kulihat sebuah tengkorak.
Aku melihat sebuah label di sisi kardus, seketika aku pun merinding. Lalu ku tutup kardus itu. Aku dan Ephraim pun turun ke lantai bawah. Aku tidak mengatakan apapun mengenai kardus itu ke Ephraim. Aku pun pamit dengan alasan bahwa ibuku mencariku untuk pulang cepat ke rumah.
Beberapa tahun kemudian, Aku tetap mengingat label di kardus yang ada di loteng Ephraim itu.
Tulisannya,,,
"Marlene".
No comments:
Post a Comment
Creepypasta Indonesia, Riddle Indonesia, Cerita Seram, Cerita Hantu, Horror Story, Scary Story, Creepypasta, Riddle, Urban Legend, Creepy Story, Best Creepypasta, Best Riddle, short creepy pasta, creepypasta pendek, creepypasta singkat