Wednesday, September 20, 2017

THAT WASN’T MY HUSBAND WHO SLEPT NEXT TO ME LAST NIGHT - Bagian 12


"Dr. Meagan tidak nyata." ucap Chris akhirnya.

"Hah?" aku bertanya dalam kebingungan. Samar aku dapat mengingat nama itu tapi aku sama sekali tidak ingat apapun.
Christoper akhirnya mulai bicara.

"Rose, aku tak pergi tidur semalam, ibumu meninggalkanmu di teras dan masuk ke rumah dalam keadaan menangis. Aku menemuinya di perpustakaan, kami minum dan ibumu mulai menceritakan semuanya pamaku. Satu hal yang tak bisa kita ketahui adalah kenapa makhluk itu muncul berwujub aku. Kenyataan dia menyerupai ayahmu adalah hal yang cukup masuk akal, ayahmu membuat kesepakatannya, tapi makhluk ini kembali lagi dengan wujudku tentu ini membingungkan kita semua. Aku tak dapat memikirkan alasan apapun, hingga aku teringat dengan kasus kecanduanmu."

"JANGAN sekali-kali kau kaitkan ini dengan kecanduanku dulu! Aku mengacaukan masa mudaku, tapi aku sudah bekerja keras untuk rehab dan bebas dari pengaruh narkoba! Kau TIDAK TAHU apa yang telah aku alami!" suaraku meninggi. Lepas dari kecanduan narkoba adalah pencapaian terbesar dalam hidupku. Buang semua gelar doktor yang aku miliki, buang semua tawaran pekerjaan bagus yang aku dapatkan semuanya bukan apa-apa dibandingkan keberhasilanku untuk bebas dari kecanduan narkoba.

"Kau telah meninggal Rose." Ucap Christoper datar

Aku benar-benar bingung dan tak paham apa yang sedang dikatakan Chritoper.

"Apa maksudmu? Maksudku, tentu saat OD (overdosis) ada momen ketika jantungku melemah tapi aku belum mati!" kataku,

"Kau adalah cintaku, Rose. Kau adalah alasan aku bangun di pagi hari. Ada masa ketika aku harus bekerja tanpa henti berpuluh-puluh jam, tapi tau jika aku akan pulang dan bertemu denganmu, melihat wajah cantikmu, mencium harum tubuhmu. Hanya dengan memikirkanmu, membuatku mampu terus menjalankan hidupku dengan baik. Kau yang terus di sisiku lah yang membuat ku bisa mencapai kesuksesan ini. Aku ingin kau jadi orang terakhir yang ku genggam ketika aku harus menutup mata dan meninggalkan dunia ini. Itulah artimu bagiku."
Mata Christoper mulai berkaca-kaca.

"Kita saling bertemu ketika kau sedang berada di tahap terburuk dalam hidupmu. Kau hampir tak sadarkan diri (Penulis original menulis "you were stung out tweaker" tweaker : drug slang untuk seorang pecandu yang menggunakan banyak meth dan senang berpesta berhari-hari) dan aku membantumu terbangun di dapur saat kita berada di sebuah house party: Kau bilang aku punya mata paling indah yang pernah kau lihat. Kau membuatku menyadari jika aku berharga. Rose, ketika aku bertemu denganmu aku benar-benar bingung, aku benci diriku yang mencintai dirimu. Aku tak ingin melanjutkan perasaan ini, tapi bahkan di bawah pengaruh obat-obatan itu, kau benar-benar tau caranya membuatku dicintai. Ketika kau sadar, kaulah yang terbaik, bahkan ketika kau mabuk dan hampir tak sadarkan diri, kau tetap yang terbaik dan aku benar-benar menyukainya. Tapi, aku kehilanganmu di salah satu momen ketika kau menggunakan narkoba itu."

Aku menangis saat ini. Aku mencintai Christoper, dan semua ucapannya menyadarkanku.

"Ada satu malam terburuk dalam hidupku. Kita menghabiskan sepanjang siang bersama dan makan siang di Barberie,lalu sorenya kita jalan-jalan di harbourfont, hari itu benar-benar indah. Kau meninggalkanku dan bilang kalau kau harus pergi untuk menemui David si penjual (dealer narkoba), dan hatiku terluka saat itu. Ketika aku bersamamu, aku milik mu, tapi ketika aku tak bersamamu, itu karena kau sendiri yang pergi dariku."

Aku hanya menatap Chritoper, ibuku menangis sambil menutup mulutnya.  Christoper melanjutkan.

"Malam itu jam 10, aku mencoba menghubungimu tapi kau tak menjawab. Tapi perasaanku benar-benar tak enak saat itu, bahkan meskipun kau dalam keadaan terburukmu kau masih mengangkat teleponku. Meskipun yang bisa ku dengar hanya suara dentuman music club entah dimana kau berada. Tapi malam itu, aku tak menerima jawaban apapun. Aku mencoba menghubungimu berkali-kali, sekitar pukul 11 malam, aku menyerah dan akhirnya menghubungi rumah orang tuamu. Salah seorang staff menjawab dan bilang kalau kau sedang dilarikan ke rumah sakit. You dibawa ke Rumah Sakit St. Michael."

Aku ingat, samar-samar aku bisa ingat malam yang dimaksud oleh Chris, tapi aku hanya ingat jika aku tersadar di tempat tidur rumah sakit, merasa sehat. Aku ingat bagaimana Ibuku mengatakan dr. Meagan sangat luar biasa karena dapat membuatku kembali sadar, tapi hanya sebatas itu yang ingatanku mampu gali.

"Aku segera menuju rumah sakit. Aku baru minum-minum dengan teman-temanku beberapa saat lalu dan kini aku melaju di Gardiner Expressway dengan kecepatan 150 km per jam. Aku benar-benar panik, hingga aku aku membiarkan Bentley-ku terparkir begitu saja di depan pintu masuk rumah sakit dan aku langsung berlari masuk ke rumah sakit. Aku menuju ke UGD, tapi para suster itu tak mengizinkan aku masuk. Itulah saat aku melihat ibumu. Ibumu duduk di kursi, berbicara dengan dirinya sendiri, bicara tentang bagaimana seharusnya kau tidak naik ke atas monkey bar (salah satu permainan yang ada di taman bermain) karena kau bisa jatuh dan melukai lututmu."

"Kalau aku ingat-ingat lagi saat itu, memang ada bau aneh di rumah sakit, bau busuk aneh seperti yang kita cium di Hotel King Edward, persis seperti yang tercium di dalam BMW kita di parkiran semalam. Aku ingat ini setelah semalam berbicara dengan ibumu. Aku pikir, saat itu aku pasti sangat syok hingga tak terpikirkan hal lain. Kau tau aku sangat membenci rumah sakit, tapi saat itu aku merasa aku harus membawamu keluar."

Aku melihat ke arah ibuku, dia berpaling masih menangis.

"Aku berlari ke arah Ibumu, aku berlutuh agar dapat melihat wajahnya. Aku bertanya padanya apa yang terjadi, tapi ibumu terus berkata 'Wilhelm, perhatikan Rose, jangan sampai ia terjatuh, nanti lututnya luka!' ibumu benar-benar linglung, entah syok apa yang ibumu terima hingga ia tiba-tiba jadi seperti orang depresi tapi yang jelas saat itu perasaanku makin tidak enak. Aku berlari kembali ke UGD tepat ketika ada juga seseorang yang sedang mengoceh mengenai obatnya ke seorang perawat. Tapi perawat itu berteriak memintaku untuk pergi, dan mendorongku agar tak masuk ke ruang UGD. Seorang dokter akhirnya muncul, Dr. Patel akhirnya mau menemuiku untuk mengatakan kondisi terkahirmu, tanganya memegang bahuku."

"Dr. Patel merangkulku ke tempat ibumu berada. Saat itu ibumu telah dipindahkan ke ruang tunggu terpisah. Ibumu terus menatap ke arah kursi kosong dan terus berkata 'Anakku akan menjadi ilmuwan kau tau, dia akan dapatkan Nobel!' ibumu saat itu bahkan tak menyadari kehadiranku dan Dr Patel. Aku diarahkan untuk duduk di kursi dan saat itulah duniaku hancur."

"Dr Patel melihat ke arahku dan berkata, 'Rose meninggal akibat overdosis, waktu kematian sekitar pukul 10 malam.' Jika sebuah kalimat mampu menghancurkan dunia, maka kalimat yang Dr Patel katakan itulah yang telah meruntuhkan duniaku, Rose. Aku jadi paham kenapa ibumu bertingkah aneh, ia berbicara dengan bangku kosong dan terus memegang foto bayi mu yang ia keluarkan dari dompetnya. Malam itu seperti aku merasa seakan seseorang telah mengeluarkan jantungku secara paksa. Aku mulai menangis. Waktu itu sekitar pukul 11 malam. Kau telah meninggal selama satu jam."

Aku tak tau apa yang harus aku katakan, aku terdiam dalam pikiranku. Aku sempat meninggal selama 1 jam? Secara medis jelas aku tak mungkin bisa hidup kembali setelah dinyatakan mati selama 1 jam. Christoper melanjutkan ceritanya, meskipun suaranya mulai pecah.

"Dr Patel meninggalkan kami di ruangan. Aku tak pernah kesepian seperti itu Rose. Dia berkata akan kembali setelah mengecek kondisi pasien lainnya, dan ia bahkan berkata agar aku menghubungi kerabat lainnya untuk bisa membawa kau dari rumah sakit. Saat itu Dr. Meagan masuk ke ruangan."

"Dia adalah seorang perempuan Filipina, tingginya sekita 5'6' dengan rambut hitam pendek. Dia meletakkan tangannya di bahuku dan menyatakan ia turut berduka cita. Sekarang aku bisa katakan, jika dokter perempuan itu memang cukup aneh, bibirnya sangat besar tapi saat itu aku tak bisa memikirkan apapun. Bau busuk itu juga mungkin sebenarnya ada di sana, tapi, demi Tuhan, Rose. Bahkan jika Santa Clause turun ke bumi saat itu pun aku tak akan mempedulikannya. Dokter Meagan lalu berkata, 'Kita bisa bisa mengembalikannya'"

"Aku tertegun, aku tak tahu bagaimana cara dokter ini bisa mengembalikan nyawa seseorang yang telah dinyatakan meninggal selama satu tahun. Tentu saja saat itu aku bilang jika 'aku mau' aku bahkan memohon padanya. Aku benar-benar tidak peduli, aku hanya ingin kau kembali."

"'Ini akan sedikit sulit, tapi aku pikir kita bisa melakukannya.' kata Dr Meagan. Aku tidak peduli, aku tak bisa melihat ibumu harus melalui semua ini, AKU tak bisa melalui semuanya tanpamu. Aku ingin kau kembali. Aku bilang kepada Dr Meagan agar melakukan apapun agar bisa membuat kau kembali."

"'Ok, tapi ingat. Semua hutang harus dibayar, dan semua bayaran harus dikumpulkan' kata Dr Meagan. Saat itu aku pikir ucapannya hanyalah sebatas basa basi sepert 'Hati-hati' yang biasa dilakukan oleh Dokter kepada pasiennya. Dr Meagan meninggalkan ruangan, dan kembali sekitar 20 menit kemudian."

"'Kau bisa melihatnya sekarang, tapi kau harus membawa ibunya,' Dr Meagan berkata sambil menahan pintu terbuka sambil menunjuk ke arah ibumu."

"Itu adalah sebuah keajaiban, ketika aku masuk ke ruangan kau tampak.. tampak sehat. Seperti tak ada apapun yang terjadi padamu. Kau duduk menghadap tembok, menunggu kami masuk ke sana. Aku langsung berlari untuk menggapaimu, aku langsung menciumu seakan tak ingin melepaskanmu lagi. Ibumu yang melihat kau hidup, seakan kembali ke alam sadarnya, ', ‘Oh mein Liebling Tochter! Ich werde dich nie gehen lassen' (Oh, anakku, aku tak akan membiarkanmu pergi) "

"Dalam 5 menit Dr Patel kembali ke ruanganmu, melihat ke laporan kondisi terakhirmu dan ia tersenyum. 'Ah, hutang lainnya,' itulah yang ia katakan dan dia langsung pergi meninggalkan kami. Saat itu kami tak benar-benar mempedulikan ucapannya, karena kau bisa hidup kembali. Dr. Meagan adalah dokter yang luar biasa."

"Kau kemudian mengikuti rehab selama 2 hari setelah keluar dari rumah sakit, dan sejak itu kau tak penah lagi berhubungan dengan narkoba. Semuanya adalah keajaiban. Kau sembuh. Tiga bulan kemudian aku kembali ke rumah sakit itu sambil membawa bouquet bunga besar untuk Dr Meagan demi mengucapkan terima kasih atas jasanya. Aku menuju ke kantor administrasi dan menanyakan tentang Dr Meagan. Tapi perawat mengatakan jika tak ada Dr Meagan yang bekerja di rumah sakit. Mereka bilang ada seorang dokter bernama Meagan tapi ia sudah berhenti bekerja sejak tahun lalu dan memiliki ciri-ciri ras wanita asia dan dari ciri-cirinya jelas dokter itu bukan dokter yang telah menyelamatkan hidupmu. Aku tak pernah mengatakan ini pada siapapun. Aku hanya mengganggap Dr Meagan adalah malaikat yang diturunkan Tuhan untuk membawamu kembali kepada kami. Tapi sekarang aku sadar, jika bantuan itu ditawarkan oleh sesuatu yang lebih berbahaya."

Aku mulai menyela, "Jika dokter itu berbicara mengenai 'hutang' bukankah kau harusnya menyadari sesuatu, Mom? Kau harusnya tau apa yang sedang terjadi!" aku menatap tajam ke arah ibuku.

"Rose, ayahmu dan aku telah mengalami teror ini jauh sebelum kau lahir, dan aku berjanji kepada ayahmu bertahun-tahun yang lalu kalau kami tak akan mengatakn mengenai hal ini kepada siapapun. Lagipula saat itu Christoper tak tau apapun, kau harap aku berteriak padanya 'Oh, anakku dihidupkan kembali oleh makhluk ajaib yang telah mengikuti aku ke seluruh dunia?!"
Ibuku bicara dengan nada tinggi, jelas ia mulai marah. Ibu benar, situasi saat itu tak memungkinkan.

"'Kau ditakdirkan untuk mati, Rose. Kau telah menyia-nyiakan hidupmu, tapi makhluk itu ikut camput. Ku pikir, hutang ayahmu harusnya di bayarkan ketika kedua orang tuamu telah mati, tapi kau yang seharusnya menjadi bayarannya malah mati terlebih dahulu. Kau mati sebelum ibumu, dan makhluk ini menolak untuk menerima kondisi ini, Aku membayangkan skenario ini, Jadi dengan membangun kau kembali, Kau telah menggadaikan kehidupanmu sendiri Rose, bukan saya. Meagan bisa membiarkanmu mati, makhluk itu bisa membiarkan kau tetap mati, tapi kau ditawari penebusan melalui aku, dan mereka tau aku menginginkannya. Aku menginginkanmu."

"Maafkan aku Rose, tapi aku telah menggadaikan hidupmu, aku hanyalah seorang bodoh yang memohon agar kau kembali."

Tiba-tiba dari seluruh teras kam dapat mencium bau busuk itu, kami semua berpaling ke arah sumber bau itu. Makhluk itu berdiri di sana, muncul entah dari mana.

Dia melihat ke arah kami, meletakkan kopernya di tanah dan membukanya.