Wednesday, September 20, 2017

THAT WASN’T MY HUSBAND WHO SLEPT NEXT TO ME LAST NIGHT - Bagian 2


Penerbangan Christoper suamiku dijadwalkan tiba di bandara pada pukul 11 malam, dan karena aku memiliki kelas dan beberapa kegiatan untuk dihadiri hari ini, jadi aku memutuskan untuk menyiapkan makan malam dan menyimpannya di dalam kulkas untuk suamiku, tak lupa sebuah note kecil aku tinggalkan di sana agar Chrisoper tahu aku akan pulang terlambat. Aku baru menyadari jika jam 11 telah lewat tapi aku belum mendapatkan pesan apapun dari Christoper, jadi aku hanya berasumsi jika penerbangan delay jadi terlambat atau mungkin saja suamiku dan teman-temannya singgah dahulu di London di Heathrow Airport untuk minum-minum merayakan suksesnya projek yang telah mereka dapatkan ini. Yaa, aku hanya berusaha berpikir positif karena sekarang aku juga harus segera pulang ke rumah. Aku tiba ke rumah tepat ketika jam telah menunjukkan pukul 12 malam, aku mulai sedikit khawatir ketika tiba-tiba aku mendapatkan pesan. Aku tahu jika Christoper mungkin lelah, dan ia tidak biasanya dia tertidur selama di penerbangan, jadi aku berpikir dia hanya mencoba membuatku tidak terlalu khawatir, karena itulah dia mengirimkanku SMS, bukan telepon seperti yang biasa ia lakukan.

Katanya : Jweust Landod, will be hom sune. (Red. Just landed. will be home soon / Baru mendarat. Sebentar lagi sampai di rumah)

Christoper pasti sudah lelah sekali, dia bahkan tak bisa mengetik dengan benar. Aku jadi teringat ia pernah bilang kesulitan mengetik di iPhone baru (yang aku belikan sebagai hadiah ulang tahunnya) dan sepertinya dia masih kesulitan beradaptasi dengan touchscreen karena sebelumnya selalu menggunakan blackberry.

Aku menuju ke kamar, membersihkan diriku dan tanpa sadar aku pun tertidur. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur sejak SMS Christoper ku terima, tapi aku benar-benar ngantuk. Aku berusaha untuk tetap terjaga ketika tidak beberapa lama aku mendengar seseorang membuka kunci dan masuk ke rumah, aku bisa dengar suara "bruk!" keras seperti ia menjatuhkan sesuatu di depan pintu rumah. aku dapat mendengar langkah berat yang familiar dari Christoper ketika ia naik ke tangga. Dia langsung masuk ke kamar mandi, tak seperti biasanya, Christoper mandi dengan membiarkan air tetap menyala sepanjang ia di kamar mandi. Aku pikir itu agak aneh. Aku kenal betul suamiku SANGAT keras mengenai penghematan penggunaan air. Bukan saja karena dengan berhemat air bisa mengurangi tagihan bulanan, tapi juga karena kepedulian terhdapa lingkungan yang sangat tinggi, yang ia geluti sejak kuliah. Memilah sampah sesuai jenisnya, menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk bepergian dekat, mematikan saklar tidak terpakai dan menghemat air mandi adalah hal-hal yang selalu ia lakukan dan bahkan ia sarankan ke orang-orang di sekitarnya.

Aku memang masih setengah sadar, tapi aku berusaha melihatnya sebelum aku bnar-benar tidur. Christoper akhirnya masuk ke ruangan, dan sesuatu tampak berbeda. Bukan sesuatu yang menakutkan, hanya saja ada yang terasa berbeda.

Aku punya mata yang minus dan kacamataku saat ini tentu saja ada di meja kerjaku beberapa langkah dari tempat tidurku. Jadi dengan cahaya dari penerang kecil di sudur tempat tidur aku berusaha melihatnya. Ketika ia mendekat, aku dapat melihat bibir bagian atasnya sangat besar lebih seperti bengkak akibat di sengat lebah, aku dapat melihat senyumnya sangat lebar.. seakan ia baru pertama kali melihatku. Aku bertanya padanya, "Sayang, apa yang terjadi dengan bibirmu?" Dia mengatakan jika aku tak perlu khawatir, karena bengkak itu hanya akibat terlalu lama di pesawat. Ah, baiklah, aku tak punya tenaga untuk berdebat jadi aku pun mulai terlelap lagi.

Beberapa jam kemudian aku terbangun lagi tapi kini dengan menghadap punggung Chris. Tak ada yang aneh. Ketika aku memeluknya, aku dapat merasakan jika ia jadi terasa lebih... tebal. Aku tahu ini tedengar aneh, tentu saja aku tahu bagaimana rasanya memeluk suami ku sendiri, tapi tubuh ini terasa berbeda.. tubuhnya terasa lebih besar dari terakhir kali aku ketahui. Meskipun terasa berbeda tapi aku tak mau berpikir macam-macam, aku hanya ingin terlelap lagi sambil mendekapnya.

Pagi ini aku bangun dan Chritoper sudah tak ada. Aku coba menghubunginya, tak ada jawaban. Tapi kemudian sebuah SMS masuk lagi,

Et thhe Gym, Loft irly, wull be hume ofter ue leave. (At the gym, left early. will be home after you leave / Aku sedang di Gym sejak pagi, aku akan di rumah setelah kau berangkat)

Baguslah, pikirku. Mungkin dia bisa olahraga untuk menurunkan lemak ekstra di tubuhnya yang aku rasakan kemarin. Aku bangkit dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi.

Aku sedang berjalan untuk keluar dari kamar ketika aku lihat koper Chris lagi. Koper itu diletakkan begitu saja di depan pintu, mungkin dia memang belum mau memindahkan isinya. Ketika aku melwati kopernya aku dapat mencium bau busuk samar dari sana. Itu terasa seperti, steak yang telah basi. Aku pikir mungkin seseorang memasak sesuatu hingga tercium aneh begitu, tapi saat aku mendekat ke arah koper itu aku bisa pastikan jika koper itu berbau busuk. Bukan seperti daging basi tapi benar-benar daging telah busuk berhari-hari. Aku mencoba mengeluarkan sumber bau itu, tapi koper suamiku masih terkunci dan aku tak punya kuncinya, jadi yang aku lakukan hanyalah memindahkan koper berbau itu ke garasi, agar bau nya tak menyebar di dalam rumah.

Ketika aku baru sampai di dalam mobil, aku mendapatkan SMS lain dari Christoper:

"I loweve Yu, Sii you Sune." (I Love You. See You Soon / Aku mencintaimu. Sampai jumpa)

Aku mengirim pesan balasan untuknya, "Kalau kamu sudah sampai di rumah, bersihkan kopermu. Koper itu mengerluarkan bau dan pada pegangannya seperti ada kotoran."

Aku masih merasa aneh, dengan kebiasaan baru Christoper ber-SMS, belum lagi teks yang ia gunakan.. Sekitar 10 menit setelah ku berkendara, teleponku berdering. Panggilan dari Chris.

"Halo?", kataku.

Suara Chris disebrang sana "Hey Babe, aku minta maaf karena aku baru bisa memberi kabar, kamu pasti sangat khawatir ya?"

aku bingung, "Kenapa? Kau tak apa, Chris?", ia menjawab "Iya, aku terjebak di London untuk beberapa urusan, dan baru sekarang akan naik pesawat pulang ke rumah, kau bisa jemput aku di airport?"

Aku membeku, aku hampir menjatuhkan telponku dan membuat mobilku menyenggol mobil lain di sebelah.

"HAH? Apa maksudnya kau masih di London?? Ini tidak lucu, Chris. Kau pulang ke rumah semalam. Aku melihatmu. Aku bahkan bicara denganmu. Aku memang sering mengigau, tapi yang semalam benar nyata. Apa maksudmu??" Aku bicara hampir teriak.

"Um, dengar ini.." Chris menggunakan mode speaker, sehingga aku bisa mendengar suara keramaian dan bahkan suara perempuan dalam logat Englis yang berkata ".. Gentleman this is the final boarding call for Flight BA203 to Toronto, Could Mr. Fitzpatrick and Mr. Colridge please come to the British Airways desk on the main concourse."

Aku meminggirkan mobilku di tepi jalanan. Aku terdiam untuk beberapa saat. Aku masih tidak paham apa yang terjadi, siapa yang tidur disebelahku semalam??

"Chris, cepat pulang, aku takut, kita harus bertemu. Telpon aku ketika kau sampai di airport. Semuanya baik-baik saja, hanya saja aku harus menemuimu." ucapku akhirnya,

"Haha Oke, Babe. Tenang.. Aku akan segera di rumah. Aku akan tiba jam 9 malam."

Aku tahu Christoper tertawa kecil untuk meredakan kecemasanku. Aku tidak ingin menakutinya mengenai apa yang terjadi semalam tapi aku masih tidak mengerti apa yang terjadi, aku tidak tahu siapa yang kirimi aku SMS, siapa yang baru saja aku telpon. Setelah menenagkan diri, aku menjalankan mobilku kembai. Aku akan pergi kerja sekarang. Aku tidak mau pulang ke rumah itu. Aku akan langsung pergi ke airport secepatnya untuk bertemu Christoper, tentu saja jika ia benar Christoper. Aku tidak tahu lagi. Aku adalah ilmuan, seseorang yang berpikir realistis, tapi kejadian ini sama sekali tidak terasa realistis bagiku.

Aku tak pernah setakut ini sejak aku kecil. APa yang sebenarnya terjadi?

UPDATE : Teks terakhir dari "Chris"

I'm aAAt home, witing for yo1u. Won will u b bock? (I am at home, waiting for you. When will you be back? / Aku sudah di rumah, sedang menunggumu. Kapan kau pulang?)

UPDATE 17.30 EST : Aku baru pulang dari lab. Aku tak menceritakan detail kejadi "doubel Christoper" hari ini, tapi aku ingin tau apa yang ada di dalam koper berbau itu. Dua orang rekanku bilang ingin memeriksa koper itu tapi tentu saja, saat ini aku harus menahan mereka. Meski begitu kami telah mengumpulkan sample dari bawah kuku ku dan dari telapak tangan kiri ku untuk diperiksa. Mereka tidak yakin akan menemukan apapun, karena sudah beberapa waktu aku menyentuh koper itu tapi aku memastikan jika mereka harus mengabariku segera ketika mereka menemukan sesuatu.

UPDATE 17.45 : Jadwal kedatangan Christoper berubah, dia sudah tiba di bandara sekarang. Aku pun langsung menuju ke airport. Aku katakan padanya untuk tidak pulang sebelum bertemu denganku.