Skip to main content

Kuchisake-Onna

Kuchisake-Onna -
Kuchisake-Onna

Kuchisake-Onna
adalah wanita bermulut robek yang menyusuri jalan-jalan di Jepang, ia mengenakan masker bedah dan mengincar anak-anak. Apabila kau melintasi jalannya, ia akan memberhentikanmu dan mengajukanmu sebuah pertanyaan. Jika kau memberikan jawaban yang salah, maka kau harus menanggung konsekuensi yang mengerikan.

Suatu hari, kamu berjalan menuju ke rumah sepulang sekolah dan arah jalan membawamu melintasi jalan kota yang sepi. Tiba-tiba, kamu mendengar suara samar-samar yang datang bersama bayangan. Kamu melirik ke arah bayangan tersebut dan tampak seorang wanita cantik berdiri di sana. Ia memiliki rambut yang hitam dan panjang dan mengenakan mantel berwarna krem. Sebuah masker bedah menutupi bagian bawah (setengah) dari wajahnya. Di Jepang, mengenakan masker bedah biasanya digunakan jika sedang musim flu untuk mencegah penyebaran kuman.

Ia melangkah keluar dari bayangan gelap dan menghalangi jalanmu.

“Apakah aku cantik?” Tanyanya.

Sebelum kamu menjawab, ia merobek maskernya, menunjukkan wajah cacatnya yang tersembunyi. Mulut besarnya robek dari telinga satu ke telinga lainnya dan membuka lebar mulutnya hingga menunjukkan gigi-gigi tajamnya dan lidah merah besar yang menjijikan berputar menggeliat di dalam mulutnya.

“Apakah aku cantik SEKARANG?” Ia berteriak.

Kuchisake-Onna - Dengan ketakutan, kamu berusaha untuk menjawabnya. Jika kamu menjawab “TIDAK”, maka ia akan mengeluarkan sepasang gunting besar dan segera membunuhmu, memotong kepalamu dengan guntingnya. Jika kamu menjawab “YA”, maka ia akan mengambil guntingnya dan menggunting mulutmu dari telinga ke telinga, membuatmu tampak sepertinya. Jika kamu mencoba lari, ia akan mengincarmu terus menerus dan membunuhmu, dengan memotongmu menjadi dua.
Satu-satunya cara untuk menghindari Kuchisake-Onna adalah dengan memberikannya jawaban yang tidak mengandung opini. Jika kamu menjawab “kau tampak normal, seperti yang lainnya”, ia akan kebingungan, hingga memberikanmu cukup waktu untuk lari.

Beredar banyak kabar mengenai bagaimana Kuchisake-Onna memiliki mulut cacat yang mengerikan. Beberapa orang mengatakan bahwa mulut robeknya adalah hasil dari operasi plastik yang gagal. Sebagian lain mengatakan bahwa ia mengalami cacat akibat kecelakaan mobil. Beberapa orang lainnya mempercayai bahwa ia adalah pasien kelainan jiwa yang melarikan diri, ia sangat gila sehingga ia memotong mulutnya sendiri.

Kuchisake-Onna - Menurut satu legenda, beberapa tahun yang lalu, di Jepang, tinggallah seorang wanita yang sangat cantik tetapi sangat sombong dan egois. Suaminya adalah seorang yang sangat pencemburu dan brutal, suaminya yakin bahwa ia selingkuh dengan pria lain. Dalam keadaan marah, sang suami mengambil pedang dan merobek mulut Kuchisake-Onna dari telinga ke telinga, berteriak “Siapa yang akan menganggapmu cantik sekarang?” Kuchisake-Onna menjadi memiliki dendam yang besar, dan mulai menyusuri sepanjang jalan di Jepang, mengenakan masker bedah untuk menyembunyikan bekas lukanya yang mengerikan.

Teror wanita bermulut robek dimulai pada musim semi dan musim panas tahun 1979, rumor beredar ke seluruh Jepang tentang penampakan Kuchisake-Onna yang memburu anak-anak. Cerita menyebar seperti kobaran api dan menimbulkan ketakutan di beberap kota. Polisi meningkatkan patroli dan sekolah mengirimkan guru-guru untuk mengawasi kelompok anak-anak untuk pulang ke rumah.

Tahun 2004, Korea Selatan diganggu oleh berita tentang wanita bertopeng merah yang menangkap anak-anak.

Tahun 2007, koroner menemukan beberapa rekaman lama dari tahun 1970-an tentang seorang wanita yang menangkap anak-anak kecil, tapi ia tertabrak mobil dan tewas saat itu juga. Mulutnya robek dari telinga ke telinga.

Kuchisake-Onna - Di Amerika Serikat terdapat Kuchisake-Onna dalam versi yang berbeda. Ada kabar mengenai badut yang muncul di toilet umum dan menegur anak-anak, bertanya “Kau ingin mati atau tersenyum bahagia?” Jika mereka memilih “tersenyum bahagia”, ia akan mengambil pisau dan merobek mulut mereka dari telinga ke telinga

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...