Skip to main content

I'm 12 and I met a Nice man


I'm 12 and I met a Nice man - Dengan suara koin-koin receh di kantongku, aku berlari keluar dari mobil mama menuju ke sebuah toko kue kering terbaik di seluruh dunia!

Setiap hari, jika aku menjadi anak yang baik dan mengerjakan semua pekerjaan rumahku, ayah memberikanku 25 sen, dan di akhir bulan mereka akan membawaku ke toko kue kering di mana aku dapat menghabiskan hariku dengan makan kue dan membaca buku yang aku bawa! Pemilik toko kue itu tahu bahwa aku datang sebulan sekali, dan dia memberiku air lemon gratis sepanjang hari juga!

Ketika aku mulai tenggelam dalam buku yang kubaca, seorang pria duduk di depanku dan berkata bahwa aku adalah lelaki muda yang sangat tampan. Aku tahu bagaimana bersikap baik dan aku mengatakan rasa terima kasihku. Aku berumur 12 tahun, tapi banyak orang bilang aku sangat tampan, jadi pujian dari pria itu tidak terlalu membuatku senang seperti rasa senangku sebelumnya.

Aku tanya namanya, dan dia berkata namanya adalah Jonah dan dia punya sebuah ruangan menakjubkan yang penuh dengan permainan di rumahnya. Dia bilang dia punya semua konsol permainan terbaru dan permainannya, dengan sebuah TV yang besar, dan semua makanan ringan yang aku suka! Wow! Dia pasti sangat kaya jika dia punya semua itu. Aku cuma punya sebuah TV kecil di rumah, dengan 5 saluran TV, itulah alasan kenapa aku banyak membaca buku.

I'm 12 and I met a Nice man - Aku baru makan setengah dari kue keduaku, jadi aku menawarkan kueku yang lain kepada pria itu. Dia menolak kueku dan berkata bahwa dia punya makanan yang lebih banyak di rumahnya, dan dia mengajakku datang ke rumahnya untuk bermain video games dan makan kue dan es krim sebanyak yang aku mau.

Aku tidak mau membuang kue yang aku punya sekarang, jadi aku bertanya padanya jika dia mau menungguku kira-kira satu jam lagi supaya aku dapat menyelesaikan bukuku dan menghabiskan kueku. Dia setuju dan dia mau menungguku.

Dia terus memberitahuku bahwa aku sangat tampan ketika aku sedang berusaha untuk membaca, dan itu mulai membuatku jengkel, jadi aku bilang bahwa aku senang mendengar pujiannya, tapi aku butuh waktu untuk membaca dan dia menggangguku. 20 menit berlalu dalam keheningan, dan dia tiba-tiba mencoba memegang tanganku, tapi tiap kali tangannya mendekat, aku pura-pura membolak-balik halaman buku.

Ketika dia berhasil memegang tanganku dan mulai menggosok-gosokan tanganku dengan jarinya, aku menyuruhnya berhenti atau aku tidak akan pergi ke rumahnya. Sepertinya dia akhirnya mengerti jika aku perlu privasi ketika aku membaca dan makan kue, karena dia mulai sibuk dengan HPnya.

Aku selesai dengan buku dan kueku ketika aku sadar bahwa sekarang sudah jam 4 sore. Aku bilang pada pria itu bahwa aku sudah selesai dan siap untuk ke rumahnya.

Dia lompat dari kursinya dengan kegirangan dan bercerita betapa menyenangkan rumahnya ketika kami mulai keluar toko. Pemilik toko melirik bingung ke arahku tapi aku cuma tersenyum dan mengangguk.
I'm 12 and I met a Nice man - Aku tersenyum saat memikirkan betapa menyenangkannya nanti. Aku tertawa saat aku tahu hari ini akan menjadi hari yang menakjubkan ketika kami berjalan ke tempat parkir. Aku berteriak kegirangan ketika ayahku muncul di belakang pria itu dan mendorongnya masuk ke dalam mobil van kami.

Tidak terlalu lama sampai kami keluar dari parkiran karena mamaku adalah seorang pengemudi yang handal. Ketika kami masuk di jalan raya, kami telah melakban mulut dan telah mengupas kulit lengan pria itu. Kulit lainnya gampang untuk dikupas, jadi aku dan ayahku mengambil pisau dan memastikan agar semuanya sudah selesai ketika kami sampai di rumah.

Ketika kami sampai, aku dan ayah memotong kedua tangan dan kakinya karena kami tidak suka makan bagian itu, dan aku melempar tangan dan kakinya ke dalam api. Selanjutnya kami harus memotong tepat di tengah-tengah setiap siku, kemudian bahu, membelah perutnya dan mengeluarkan organ tubuhnya, dan menarik rusuknya keluar. Semua itu akan berada di sup yang akan kami masak. Daging di bagian belakang, bagian dada (dengan hati dan organ tubuh sudah dikeluarkan tentunya), dan betis akan kami goreng.
I'm 12 and I met a Nice man - Aku mungkin baru 12 tahun, tapi aku tahu bagaimana orang jahat itu. Aku tahu pria itu jahat karena dia akan melakukan hal-hal yang amat buruk padaku. Itulah alasan mengapa aku pergi ke toko itu setiap bulan. Itulah alasan mengapa pemilik toko itu adalah teman baik keluarga kami. Dia punya ‘rasa’ yang sama dengan kami. Dia pergi mencari orang-orang yang suka dengan anak-anak tampan sepertiku lalu mengundang mereka ke tokonya agar mereka dapat membawaku ke rumah mereka.

Ya benar, kami memang suka daging manusia. Tapi kami membuat dunia lebih baik, bukan?

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...