Skip to main content

Antique Shop

Minggu
Pada hari minggu,, aku dan pacarku berjalan-jalan di toko barang antik dan toko barang bekas. Kami berdua adalah kolektor. Pacarku suka mengoleksi mainan antik dan aku suka mengoleksi video game lama. Kami berkunjung dari satu toko ke toko lainnya, tetapi kami tidak menemukan apa yang kami inginkan.

Ketika hari sudah mulai gelap, kami melewati sebuah toko antik kecil yang berada di jalan yang sepi. Ketika kami masuk, kami melihat bahwa tempat itu penuh dengan barang-barang tidak berguna. Mereka sepertinya menjual buku-buku berdebu, baju belel, jam dinding, ornamen, mainan dan berbagai barang lain. Di belakang meja kasir ada seorang pria Cina.

Kami berkeliling selama beberapa menit, tetapi tidak ada yang menarik. Ketika aku sudah ingin pulang, pacarku tiba-tiba berteriak, “Oh! Lihat ini!”

Ia memegang sesuatu yang berbentuk aneh dari logam, ukurannya kira-kira sebesar bola sepak. Barang itu memiliki 20 sisi. Mungkin ini yang disebut ikosahedron.

Inilah titik dimana semuanya dimulai.

“Itu apa?” tanyaku.

“Aku tidak tahu,” balasnya, “tapi ini keren.”

Kami membawa benda itu ke kasir dan pacarku menanyakan berapa harganya.

Ketika pria tua itu melihat benda itu, ekspresi wajahnya berubah. Ia kelihatan terkejut.

“Uh, Oh, ini…” ia tergagap. “Ini… uh…. Ya, berapa harganya ya… Sebentar, sebentar…”

Antique Shop - Pria tua itu masuk ke ruang belakang dan kami mendengar ia sedang bertengkar dengan istrinya dalam bahasa Cina. Kami tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, tetapi istrinya seperti sangat marah. Ia kembali beberapa saat kemudian, membawa kertas yang sudah menguning.

“Ini adalah mainan yang tidak biasa,” katanya, sambil menyerahkan kertas itu ke arah pacarku. “Namanya Rinfone.. Kau bisa baca disitu, semuanya ada dikertas itu.”

Di kertas itu, terdapat instruksi yang ditulis dengan tangan dan terdapat beberapa gambar. Disitu juga terdapat beberapa simbol aneh. Kertas itu menunjukkan bahwa benda itu dapat dibuat dalam tiga bentuk berbeda. Pada suatu ilustrasi, benda itu berbentuk beruang, burung dan ikan. Sepertinya ini adalah sebuah mainan transformasi kuno.

“Oh! Keren!” kata pacarku dengan ceria ketika ia mengambilnya dan kemudian mulai memainkannya. “Ini seperti puzzle.”

“Kau suka?” tanya pria tua itu. “Aku memberi harga khusus. 100 dolar saja.”

Pacarku jago menawar, ia mencoba menurunkan harga barang itu.

Akhirnya ia berkata, “Oke, oke, itu tidak adil buatku, tapi okelah. 80 dolar saja. Sepakat.”

Antique Shop - Kami meninggalkan toko tersebut dan pacarku berseri-seri, senang dengan barang yang dibelinya. Saat kami akan pulang, kami berhenti disebuah restoran dan makan malam.

Senin
Ketika aku pulang dari kerja, pacarku menelepponku. Yang ia bicarakan hanya mainan barunya.

“Keren sekali,” katanya. “Aku suka sekali puzzle Rinfone ini. Aku tidak bisa meninggalkannya barang sebentar. Bahkan pada saat bekerja. Aku mencoba membuatnya agar berbentuk binatang. Mainan ini lebih bikin ketagihan daripada video game bodohmu.”

Setelah ia menutup telepon, ia mengirimiku fotonya yang sedang memegang benda itu. Benda itu punya kepala dan dia kaki, kelihatannya seperti beruang.

Aku mengiriminya SMS, “uh… keren.”

Selasa
Keesokan harinya, aku pulang dari kerja, ia meneleponku lagi.

“Serius deh, ini keren!” teriaknya. “Aku semalaman bermain ini dan kurang tidur. Aku akhirnya membentuk beruang. Kau harus melihatnya!”

“Mungkin besok,” kataku. “Aku capek. Aku Cuma ingin pulang dan tidur. Kau juga harusnya begitu.”
“Uh.. ya… terserah,” balasnya. “Selanjutnya aku akan mencoba membuat Rinfone menjadi burung.”


Rabu
Ketika aku selesai bekerja, aku mengirim SMS ke pacarku.
“Hai sayang, apakah kau cukup tidur? Sepertinya aku akan datang melihatmu malam ini.”

Ia membalas, “Maaf, tidak bisa. Sibuk.”

Aku membalasnya lagi, “Sibuk kenapa?”

Ia tidak membalas sampai sekitar jam 11 malam.

SMS nya berbunyi, “Sibuk dengan Rinfone.”

Antique Shop - Ia kemudian mengirimkan gambar dirinya bersama mainan itu. Bentuknya sekarang seperti elang dengan sayap yang terentang. Kelihatan sangat nyata. Aku bahkan mengira elang itu akan mengepakan sayapnya.


Kamis
Pada malam kamis, ketika aku sedang mandi, telponku berbunyi. Ternyata dari pacarku.
“Yu-kun, kau menelponku tadi?” tanyanya.

“Tidak, kenapa?” tanyaku.

“Aku tadi dapat telepon dan berisik sekali suara dibelakangnya, seperti seseorang yang sedang berjalan di sekitar kota.. dan aku mendengar suara-suara teriakan. Kemudian dia menutup teleponnya. Aneh. Kau tahu kan, jika kau mendapat telepon, nomor orang itu akan muncul di layar atau private number?”

“Ya?”

“Kali ini, di layarku tertulis ‘Alam baka’… aku takut…”

“Itu aneh,” kataku. “Kau mau aku ke tempatmu?”

“Tidak usah,” balasnya. “AKu matikan saja telponku dan tidur.”

“Mungkin itu hanya salah sambung atau seseorang memencet nomormu tanpa sengaja.”

“Ya, terserahlah,” katanya. “AKu sedang membuat ikan sekarang. Nanti ku telpon lagi.”

Ia menutup telponnya sebelum aku bisa berkata-kata lagi.


Jum'at
Pada hari jumat, aku langsung datang ke rumah pacarku setelah pulang kerja. Ia hampir selesai mengubah RInfone menjadi bentuk ikan.

“Aku dapat telpon aneh lagi pada saat makan siang,” katanya. “Ketika aku menjawabnya, aku mendengar banyak pria dan wanita yagn berteriak sesuatu. Aku langsung menutupnya.”

“Mungkin seseorang sedang mengerjaimu,” kataku. “Atau mengkin handphonemu rusak.”

Ia mengangkat bahu dan mulai bermain lagi dengan mainannya, memutar dan membalik benda tersebut. Ia berkutat dengan benda itu selama beberapa jam, tetepi ia tidak bisa menyelesaikan bentuk ikan tersebut. Akhirnya ia kecapean dan tidur.

Antique Shop - Malam itu, aku mimpi buruk. Aku sedang berada di gang gelap dan ketika aku melihat kebawah, aku melihat pria dan wanita telanjang yang mencoba memanjat jurang besar. Mereka mengejarku dan aku mencoba untuk melarikan diri dengan memanjat tebing itu. Ketika aku hampir mencapai atas, hampir selamat, aku merasa ada yang memegang pergelangan kakiku. Wanita itu berteriak, “Bawa aku bersamamu!”

Aku bangun dengan berkeringat dingin. Pada saat itu sudah jam 5 dan aku tidak bisa tidur lagi. Aku hanya berbaring di tempat tidur, jantungku berdebar-debar, memikirkan mimpi apa aku tadi.


Sabtu
Pada hari sabtu, aku dan pacarku pergi ke toko handphone. Mereka mengecek telpon pacarku, tetapi tidak ada yang rusak. Kemudian ia ingin pergi ke paranormal. Ada seorang wanita yang disebut “Cat Lady (wanita kucing)” dan ia sangat terkenal karena kemampuan meramalnya. Kami menghubunginya dan berjanji bertemu dengannya besok.


Minggu

Pada minggu pagi, kami pergi ke rumah Cat Lady. Anaknya membuka pintu dan mempersilahkan kami masuk. Lorong rumah itu penuh dengan kucing dan ketika mereka melihat kami, mereka mulai menggeram dan berlari. Aneh sekali.

Anak itu kemudian mengantarkan kami ke sebuah ruangan di bagian belakang rumah, dimana Cat Lady sedang duduk. Ia dikelilingi oleh kucing-kucingnya.

Wanita tua itu berteriak pada anaknya dengan suara keras, “Keluar dari sini!”

Hal itu mulai menakutiku. Kami duduk di meja dan Cat Lady mulai memperhatikan kami.

“Alasan kenapa aku memelihara kucing adalah karena mereka sensitif terhadap hal-hal tertentu,” katanya. “Kucing dapat memilih orang jahat dan orang baik. Mereka memberitahuku masa depan yang aku harus baca. Ini pertama kalinya mereka bereaksi kuat….”

Antique Shop - Kami memberitahu paranormal tersebut tentang kejadian seminggu lalu… semuanya tentang telpon aneh dan mimpi buruk yang aku alami.

Wanita tua itu menunjuk pacarku.

“Dibelakangmu, aku bisa melihat sesuatu seperti benda berbentuk seperti binatang,” katanya lembut. “Buang sekarang juga!”

Kami bingung, tetapi wanita itu menolak untuk menjawab pertanyaan lagi.

“Sekarang, pergilah,” katanya, ia berbalik kepada kami. “Aku tidak mau berkata apa-apa lagi dan aku tidak mau melihatnya lagi…”

Aku memandang pacarku. Wajahnya pucat dan ia gemetar. Aku tidak mau pergi sampai kami mendapat penjelasan.

“Kenapa?” tanyaku kepada wanita tua itu. “Apakah itu terkutuk? Apa yang salah dengan benda itu?”

Aku tetap bertanya sampai Cat Lady berdiri dari kursinya dan membalikkan wajahnya kepada kami.

“Itu adalah miniatur dari neraka!” teriaknya. “Benda itu adalah gerbang neraka, sekarang buanglah! Pergi dari sini!”

“Tetapi uangnya…” kataku lemah.

“Kau tidak membutuhkannya!” teriaknya lagi.

Wajah wanita tua itu berubah marah dan takut. Itu merupakan hal yang paling mengerikan yang pernah kulihat.

Kami pergi dari rumah paranormal itu dan pulang kerumah pacarku. Aku mengambil Rinfone dan kertas petunjuknya dan membungkusnya dengan koran. Kemudian, melapisinya dengan selotip dan membuangnya ke tempat sampah. Tidak ada hal aneh terjadi setelah itu.


Epilog

Beberapa minggu kemudian, aku mengunjugi pacarku. Ia sedang duduk di depan TV dengan sebuah pena dan kertas di pangkuannya.

“Itu anagram,” katanya. “Rinfone…. Adalah anagram.”

“Apa maksudmu?” tanyaku.

“Aku membolak-balik hurufnya.” Katanya. “Inferno… neraka… aku tidak bisa membayangkan jika aku bisa menyelesaikan bentuk terakhirnya…”

Aku berharap mainan aneh itu masih ada di tempat sampah atau di padang gurun atau dimanapun. Aku berdoa semoga tidak ada orang yang menemukannya. Antique Shop

Comments

Popular posts from this blog

THE SCRATCHING CURSE

THE SCRATCHING CURSE - "Krekkk..krrekk kreett..." kudengar suara berderit-derit dari arah jendela teras. Aku pun melongok keluar, memeriksa keadaan. Sepi. Kosong. Melompong. Mungkin hanya perasaanku. Ya sudahlah. Esok malamnya, pada jam yang sama, "Krreeeeek... kreeeeeekkkk... kreeeerrrkk..." Lagi-lagi suara itu mengusik indera pendengaran. Namun kali ini terdengar dari luar pintu kamar. Bunyinya pun lebih keras dan seolah lebih dekat. Maka segera kubuka pintu kamar. Nihil. Kosong. Melompong. Sunyi. Ya sudahlah, mungkin engsel pintu kamar ini agak berkarat, pikirku sambil-lalu. Kemudian, keesokan malamnya, lagi-lagi... "Grrrreeekk... gggrrrrreeekkk.... grgrhrekkk!!!," Kali ini aku benar-benar tidak salah dengar, ada suara garukan. Terdengar lebih jelas. Amat jelas, karena... itu berasal dari kolong bawah ranjangku! Deg! Jantungku seketika berdegup tegang. Oleh sebab nalar yang menyadari suatu keganjilan, entah apakah itu, semakin mendekat... da...

KARMA

KARMA Catatan 1 Aku membuat kesalahan yang amat besar. Kupikir aku hanya paranoid awalnya, namun sekarang aku tahu bahwa dia mengikutiku. Dia tidak pernah membiarkan aku melupakan sebuah kesalahan bodoh itu. Aku tidak begitu yakin seperti apa wujudnya. Satu-satunya nama yang bisa kusebutkan adalah Karma. Kupikir dia akan melindungiku … namun aku salah. Mari kita mulai sejak dari awal. Ada sebuah ritual yang tidak begitu terkenal memang, dia disebut sebagai Pembalasan Karma. Untuk alasan yang bisa kalian pahami, aku tidak bisa menjelaskan detil ritual ini. sungguh terlalu berbahaya. Aku diceritakan mengenai ritual ini. Mitos yang mendasari ritual ini adalah, setelah kalian melakukan ritual sederhana ini, Karma akan mengadilimu, membalasmu. Jika dia memutuskan bahwa kalian merupakan orang baik-baik, maka hidup kalian akan seperti di sorga, disisi lain … well, itulah alasan kenapa aku menulis ini semua. Aku pasti telah melakukan kesalahan. Aku benar-benar orang yang baik, setidaknya...

WRITING ON THE WALL

WRITING ON THE WALL  - Ketika aku masih muda, ada sebuah bangunan hancur di bawah jalan. Semua anak-anak di daerah di jauhkan dari tempat itu, karena isu dan berita bahwa tempat itu angker. Dinding beton lantai dua dari bangunan tua yang sudah retak dan runtuh. Jendela yang rusak dan pecahan kaca bertebaran di lantai di dalamnya. Suatu malam, untuk menguji keberanian, sahabatku dan aku memutuskan untuk mengeksplorasi tempat tua yang menyeramkan itu. Kami kami naik melalui jendela belakang gedung. Seluruh tempat kotor dan ada lapisan Lumpur di lantai kayu. Saat kami membersihkan diri kami, kami melihat dan terkejut melihat bahwa seseorang telah menulis kata-kata "AKU SUDAH MATI" pada dinding langit-langit. "Mungkin hanya beberapa remaja yang mau mencoba untuk menakut-nakuti anak-anak", kataku. "Ya, mungkin saja...", jawab temanku dengan nada gugup. Kami mengeksplorasi lebih dari kamar di lantai dasar. Dalam sebuah ruang yang tampaknya pernah menjadi se...